Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Three Awesome Ideas for Honey Moon

Bulan madu adalah momen paling ditunggu oleh semua pasangan. Termasuk saya dan pasangan yang hobi mengunjungi berbagai destinasi eksotis di Indonesia. Saking ditunggunya, kami pun mencuri start. Sejak sebelum resmi menjadi pasangan kami telah merencanakan berbagai ide untuk bulan madu, setidaknya ada tiga ide keren yang kami list sebelum melakukan bulan madu. See Your beutiful on Top Bagi para pecinta travelling, hiking adalah ide terbaik bagi pasangan suami istri. Mengapa bisa menyenangkan? Karena ternyata justru perjalanan yang membutuhkan perjuangan-lah yang lebih berkesan bagi hati. Hiking juga mengajarkan kita untuk  melakukan perjuangan sebelum mencapai puncak terindah bernama sakinah mawadah wa rahmah. Banyak destinasi hiking di Indonesia yang membuat para traveller -terutama luar negeri- kesengsem. Pilihan saya jatuh pada Gunung Ijen di Banyuwangi. Selain lokasi yang dekat dengan Bali dan berbagai destinasi terbaik di Indonesia, Ijen sangat pas bagi climber

Review Quantum Writer-Bobby DePorter

Buku pertama yang membuat saya jatuh cinta pada dunia menulis adalah Quantum Writer karya Bobbi DePorter. Dulu saat seragam saya masih putih biru (sekarang pakainya celemek, hehe), Ammah membawa sepaket serial Quantum, yakni Quantum Reader, Writer, Note-Taker, dan yang paling fenomenal yakni Quantum Learner. Buku ini menjadi pegangan saya sebelum menulis apapun, hard news, esai, cerpen, bahka status sekalipun. Meski tipis, nyatanya teori yang disampaika oleh DePorter banyak dipakai oleh penulis-penulis internasional. Teori sederhana bernama PAK! Dengan PAK tulisan tidak hanya sekedar tulisan, namun menggerakkan yang memiliki nyawa yang mengajak pembaca larut dalam tulisan.  Identitas Buku  Judul: Quantum Writer-Menulis dengan Mudah, Fun, dan Hasil Memuaskan Penulis: Bobby DePorter Penerbit: Kaifa (Mizan Group) Halaman: 76 Halaman Terbit: April 2009 Pemuda Penginspirasi Jarang sekali ada anak muda yang menulis dengan sistematis dan eksklusif. Meski memil

Before Starting to be a Journalist

Jurnalistik adalah bidang yang saya geluti mulai dari awal menjadi mahasiswa. Menjadi seorang jurnalis berarti siap dengan deadline yang ketat, jadwal wawancara yang beragam, hingga kejar-kejaran jadi narasumber. Kelihatannya memang lebih keren bawa rerorder dan SLR dan mobile kemana-mana daripada hanya sekedar nulis berjam-jam di dalam kamar. Namun lika-liku menjadi seorang jurnalis jelas lebih menantang daripada hanya sekedar menjadi penulis lepas atau blogger. Sebelum melangkah lebih jauh menjadi seorang jurnalis, perlu kita tahu beberapa langkah sebelum memulai aktivitas menjadi kuli tinta ini. 1.        Niat Satu Ojo Dumeh Sub judul ini cukup menggelitik saya. Kalimat ini tertempel pada kamar adik laki-laki saya. Tak semua orang Jawa yang tahu arti kalimat ini, apalagi saya seorang Jawa amatiran, bisanya Cuma Bahasa Suroboyoan saja, hehe. Ojo dumeh artinya jangan sok atau sombong. Ini penting sebelum kita memulai menulis, karena segala yang kita lakukan akan sia-sia

Agar Honeymoon Berbuah Berkah

Honeymoon adalah salah satu kegiatan menyenangkan bagi pasangan suami istri. Banyak hal memang yang bisa kita isi dalam pernikahan dan salah satunya adalah tadabur alam. Tadabur alam adalah sebuah bentuk kesyukuran kita agar senantiasa bertasbih untuk memuji kebesaran Allah. Banyak diantara kita yang mengatakan bahwa tiap orang harus piknik, piknik, dan piknik, biar tak jenuh pada kehidupan yang fana ini. Memang benar, tapi tak ada salahnya kita belajar agar honeymoon tak sekedar senang-senang semata. Agar waktu yang kita luangkan, tenaga yang kita habiskan, hingga uang yang kita kuras, hehe, berbuah pahala. Berikut beberapa list yang harus kita centang sebelum memulai sebelum perjalanan. 1.        Ridho Allah jadi Tujuan Perjalanan kita akan menuai banyak hikmah dan berkah jika segalanya bernilai ibadah. Karena kita adalah seorang hamba, maka kewajiban kita sesungguhnya hanya satu, yakni ibadah. Bumi manapun yang kita pijak, maka tujuannya adalah untuk ibadah. Tidak sem

Karena Menikah Ibadah

Tak terasa usia pernikahan kami sudah lebih dari setahun. Artinya selama itu pula kami menjalani lika-liku pernikahan yang beragam. Susah jadi garam, senang jadi gula, hidup akan hampa tanpa ada dua resep dasar itu. Sayangnya banyak mutiara yang tercecer, banyak hikmah yang tak terabadikan.  Padahal sabda Nabi shallahu ‘alayhi wassalam, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak bermanfaat dengan bagi orang lain.” Menikah adalah ibadah, dan ilmu menjadi pondasi terkokoh agar rumah itu bersusun indah. Saya dan suami telah sepakat untuk menuntu ilmu dan membagi ilmu. Beberapa ulama atau Ustadz terdahulu yang telah menghasilkan puluhan hingga ribuan karya akan menjadi referensi keilmuan kami. Beberapa guru yang ilmunya akan menghiasi blog ini adalah Ibnu Qayyim Al-Jauzi yang banyak menulis tentang cinta, Amru Khalid yang banyak menulis tentang hati dan tazkiyatunnufs, para penulis yang hingga hari ini terus berkarya, Salim A. Fillah dan Cahyadi Takariawan, jug

Empat Cara Cepat Mengolah Daging

Iedul Qurban menjadi kenikmatan tersendiri bagi kaum muslimin setelah hari raya Iedul Fitri. Nikmat sekali karena di hari-hari biasa kita mungkin hanya mendapati ayam dan ayam sebagai menu utama, atau mungkin tahu dan tempe -seperti keluarga kami, hehe. Hari raya ini menjadi momen dimana setiap rumah kaum muslimin mendadak berlimpah daging. Daging-daging segar yang baru dimasak kemarin itu siap diolah.  Perlu trik khusus untuk memasaknya dengan cepat namun tetap memiliki cita rasa yang bikin lidah bergoyang. Empat cara cepat ini akan memudahkan kita untuk memasakan aneka olahan daging dengan cepat. Apalagi bagi keluarga kami yang belum punya kulkas, daripada meminjam kulkas mertua atau kulkas tetangga, hehe, lebih baik langsung diolah dan disajikan bagi semua anggota keluarga. Blender menjadi Olahan Daging Cara pertama ini adalah memblender daging yang ada dengan es batu yang sudah dipotong-potong. Es batu ini akan memudahkan blender kita agar tidak kelalahan

Belajar Meniti Sakinah dari Nabi Ibrahim a.s

Al-Qur’an telah mengajarkan kita banyak hal. Semuanya menunjukkan rasa cinta Allah Subhanahu wa ta’ala pada kita, agar mengikuti penunjuk dan teladan para manusia terbaik yakni para nabi dan rasul. “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka..” (QS. Al-An’am:90). Setela membaca ayat ini, Ibnu Abbas berkata pada muridnya, Mujahid, “Nabi kalian Muhammad SAW. Termasuk yang diperintahkan –oleh Allah- agar meneladani mereka.” (HR. Al-Bukhari) Diantara deretan nama agung dalam sejarah manusia, manusia yang paling agung adalah Nabi Allah Ibrahim alayhissalam. Beliau disebut sebagai bapak tauhid dan menjauhi kesyirikan. Ibrahim juga dikenal sebagai bapak para Nabi, sebab anak keturunan Beliau banyak yang menjadi Nabi, termasuk salah satu keturunannya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Mengajarkan Tauhid Menamkan ketauhidan pada suami atau istri dan juga anak adalah pondasi utama keluarga sakinah. Wajib hukumnya menanamka a

Seminar Perdana Sukses Menginspirasi 100 Pemuda Indonesia

Pada 3 September 2016, 100 pemuda berkumpul dalam seminar online yang diadakan oleh iCan Course. Seminar bilingual ini menghadirkan dua pembicara inspirator muda Indoneisa, Evilita Adriani, founder Ojesy yang sebentar lagi akan terbang ke US, serta Baskoro Aris Sansoko , founder Muslim Way yang juga akan terbang ke Itali untuk mempresentasikan papernya. Para peserta sangat berantusias dalam forum diskusi, meskipun banyak diantara mereka yang baru pertama kali mengikuti forum online, apalagi menggunakan Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa pengantarnya. Seminar ini bertujuan untuk menginspirasi banyak para pemuda muslim Indonesia untuk terus berkarya dan menjadi agen perubahan di masyarakat.               Acara dimulai pukul 8.00 WIB. Materi pertama yang disampaikan oleh Baskoro Aris Sansoko adalah the Power of English. Mahasiswa semester lima jurusan Hubungan International Unair ini menjelaskan pentingnya berbahasa Inggris, Journey through English. Hal terpenting dalam

Surga Merindukanmu

Ada beberapa nuansa yang cukup membuat hati kita berdesir. Momentum indah itu bernama surga, surga dunia kami menyebutnya. Disanalah tiap insan akan merindukannya. Ia bernama rumah. Rumah adalah pelabuhan terindah kita di dunia ini. Tiada yang lebih indah selain merangkai cinta bersama keluarga di sebuah tempat bernama rumah. Sayangnya momentum ber putar beriringan dengan waktu. Tak semua surga dirindukan, begitu kata Asma Nadia. Banyak rumah yang justru tak lagi menjadi surga bagi pemiliknya. Diakhir melodi sang penghuni justru berusaha untuk menemukan surga lain. Mengais-ais cinta di ranah yang berbeda. Kita mungkin belum menyadari, bahwa sesungguhnya ada cinta yang belum kita nyalakan. Ada rindu yang belum kita habiskan. Ada asa yang masih menggantung di awang-awang. Benarkah bahwa mereka akan menemukan cinta jika menciptakan surga baru? Tidak ada yang bisa meyakinkan, memang. Dunia berubah, lebih cepat dari perubahan warna rambut manusia yang cepat berubah. Selayaknya

Jalan Cinta Untukmu

Sahabatku, apakah kau merindukan kasih sayang? Jika iya, maka sungguh indah fitrah yang diciptakan Allah untuk manusia. Apakah pernah terbersit dalam hatimu, mengapa hari-hari begitu terasa kering dan segalanya berubah saat aku mengenal dia? Jika iya, maka berbahagialah, dan selamat datang di dunia remaja. Duniamu kini mulai berubah. Saat engkau menengok kiri dan kananmu, kau akan dapati semua bergembira karena cinta. Hanyut terbawa romansa indah dari pujaan hati, dan selanjutnya menikmati masa indah bernama pacaran. Dinda, kau tentu tahu apa yang gurumu ajarkan tentang pacaran. Masih jelas kau ingat pesan Rabb kita, “ Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ”(QS. Al Isro’ [17] : 32) Ya, aku tahu dunia memang berat. Cobaan akan membuatmu berada di ujung jalan. Dua jalan yang harus kau pilih. Pertama. Ada dia si pujaan hati, sungguh indah saat kau bisa bersamanya. Ternyata takdir berk

Cinta itu Memberi

Pagi kali ini. Aku menengok pagi yang mulai muncul. Mas harus berangkat pagi lagi. Tapi tetap saja, ia berusaha sesantai mungkin. Ia tahu ia terlambat. Namun ia pulang tadi malam dari Lumajang saat malam sudah pekat, sehingga harusnya ia tetap bisa memberi toleransi untuknya menikmati alunan pagi kali ini. "Keluar ya? Pagi ini ke pasar ya." kata Ibu Mas, sekaligus Ibuku, memecah hening saat aku sedang mempersiapkan keperluan Mas. Kemarin tidak seperti biasanya. Aku seharian di rumah menggantikan semua aktifitas ibu, termasuk jaga warung. Seharian Ibu sakit. Saat ditanya sakit apa, sakit kelelahan katanya. "Iya bu, masak dulu, baru keluar." Kataku singkat, seperti biasanya. Di tengah-tengah waktu memasak, "Keluar jam berapa? Ikut melayat bareng tetangga dulu ya." Kata ibu yang segera kuiyakan. Seorang ibu pemilik mushola kemarin meninggal. Adik bungsuku baru datang selepas ashar. Dia selalu hemat bicara saat di rumah. Akan berkata-kata