Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2011

Antara Sedih dan Gembira

Inilah kisahku saat detik-detik Iedul Fitri…             Sebenarnya kita semua harus bersdih, karena telah ditinggal Ramadhan. Setitik jua, mesti jiwa setiap mukmim, ada rasa kesedihan. Meskipun kesedihan kita belum berbentuk. Harusnya kita malu pada para sahabat zaman Rasululloh yang selalu menangis saat hendak ditinggal Ramadhan. Bagaimanapun, Ramadhan telah meninggalkan banyak hikmah, dan sebik-baik kaum muslimin ialah yang dapat mengambil hikmah itu.             Iedul Fitri akan segera tiba. Seluruh kaum muslimin semarak ketika menyambutnya. Inilah yang menggembirakan. Begitu juga dengan kebiasaan di kampungku. Karena esok telah takbiran, dan telah menjadi kebiasaan bahwa takbiran harus di   lakukan dengan bergembira. Warga kampung bergotong royong untuk memeriahkannya. Keluargaku mendapat tugas untuk menyiapkan konsumsinya. Maka dirumah ada masak-masak besar untuk konsumsi untuk warga yang takbiran. Meski malam takbiran masih besok, kami telah mempersiapkan semunya. Pagi-pagi

Saat Ramadhan Bicara

Wahai seluruh manusia Dengarlah aku yang bersenandung Kutinggalkan kalian semua Berbahagialah kalian yang telah suka cita menyambutku Dan bersedih saat ku harus pergi Celakalah kalian yang bermuram saat aku menghampiri Dan bersuka ria saat aku pergi Wahai manusia Yang telah memanfaatkan segala pelatihanku Mengisiku dengan munajat kepada Allah Beramal sholeh dan memperbaiki diri selama aku bersamamu Kusematkan untuk kalian Sebuah gelar kehormatan HambaNya yang Muttaqin Meski kau tak ingin aku aku pergi Sesungguhnya aku harus pergi Telah kutinggalkan pada kalian Iedul Fitri Bergembiralah karenanya Sebab dirimu telah menang Melewati semua bentuk penggemblenganku Ku mendoa pada Allah Agar diriku dapat berjumpa denganmu lagi Dan semoga kalian jadi insan yang lebih baik lagi Amin

Saatku Merindu

      Islam dapat tersebar ke seluruh penjuru karena dakwah oleh orang-orang mukmin yang telah terpanggil untuk menyebarluaskan agama Allah SWT.  Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imron : 104)      Dalam firman Allah SWT telah jelas bahwa Allah SWT meninggikan golongan orang-orang yang mau menyeru orang lain untuk ke Jalan Allah SWT. Jika kita ingin beruntung, maka haruslah kita ikut andil dalam dakwah menyebarkan agama islam.       Dalam perkembangan zaman, berdakwah tidaklah harus dengan mimbar, di masjid, ataupun cermah-ceramah. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk berdakwah. Misalnya Asy-Syahid Hasan Al-Banna memulai dakwah di warung-warung kopi, bukannya di masjid. Mengapa? karena di warung kopilah terdapat banyak orang yang sedang berkumpul, berbeda dengan kondisi masjid yang sepi dari perkumpulan orang-oran g.