Sahabatku, apakah kau merindukan kasih sayang? Jika iya, maka sungguh indah fitrah yang diciptakan Allah untuk manusia. Apakah pernah terbersit dalam hatimu, mengapa hari-hari begitu terasa kering dan segalanya berubah saat aku mengenal dia? Jika iya, maka berbahagialah, dan selamat datang di dunia remaja.
Duniamu kini mulai berubah. Saat engkau menengok kiri dan kananmu, kau akan dapati semua bergembira karena cinta. Hanyut terbawa romansa indah dari pujaan hati, dan selanjutnya menikmati masa indah bernama pacaran.
Dinda, kau tentu tahu apa yang gurumu ajarkan tentang pacaran. Masih jelas kau ingat pesan Rabb kita,
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)
Ya, aku tahu dunia memang berat. Cobaan akan membuatmu berada di ujung jalan. Dua jalan yang harus kau pilih.
Pertama. Ada dia si pujaan hati, sungguh indah saat kau bisa bersamanya. Ternyata takdir berkata dia menembakmu. Saat itulah duniamu berubah menjadi taman bunga yang bermekaran. Pacaran, ya mungkin dengan jalan itu akan kau dapatkan kasih sayang dan perhatian. Bahkan kau tidak perlu khawatir saat di luar rumah. Karena ada dia yang siap 24 jam untuk menjaga dirimu. Jalan yang membuat tiap harimu berwarna. Indah dan nikmat.
Kedua. Si dia memang menawan, rupanya juga akhlaknya. Namun sungguh engkau telah bertekad untuk menjadikan Rabbmu sebagai satu-satu cinta, Laa Illaha Illallah. Maka kau buang jauh-jauh kalimat pacaran dalam hatimu. Tidak hanya itu, karena syetan selalu berusaha menggodamu. Kau tak terperdaya oleh rayuan manis laki-laki manapun, termasuk di sia yang menawan hatimu sekalipun. Ya, hatimu takkan goyah, sekalipun kau membuka message darinya,
“Kamu hebat. Aku ingin belajar banyak darimu.”
Kau takkan terperdaya. Bahkan segala pintu syetan kau tutup. Kau delete semua laki-laki yang mendekatimu dan mengajakmu meski sekedar bangun tahajjud. Ya, meski berat hatimu, tapi kau kokohkan akidah, “Hanya pada suamiku kelak pelabuhan cintaku.”
Dik, jika jalan pertama yang kau pilih, sungguh itulah langkah awal kehancuran. Akankah Rabbmu akan memberikan surgaNya jika perintahnya saja kau langgar? Pacaran, HTS, kakak-adik, dan apapun namanya, jika kau jalani, sungguh itu berarti hari demi hari kau kotori cintamu dengan cinta syetan. Ya, meski duniamu berwarna, meski semangat belajarmu bertambah, meski kau berkata dalam hati,
“Ah.. kami tak berbuat apa-apa...”
Tidakkah kau tahu, Rasul telah memperingatkan,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259).
Apapun pembenaran, yang kau berikan, pacaran -dan sejenisnya- akan merusak mimpi-mimpimu, apalagi surga. Bukankah zina selalu diawali dengan pacaran, HTS, adek-kakak, dan kawan-kawanya.
Jika jalan kedua yang kau ambil, sungguh inilah adalah jalan lebih mulia. Jalan terindah bagi mereka yang bertekad untuk menjaga cinta, dan menjadikan pernikahan barakah sebagai tujuannya. Ia adalah yang diambil oleh para penghuni surga, jalannya para wanita yang kelak akan mengalahkan keindahan bidari-bidadari surga. Sungguh kisahmu akan jadi romansa cinta yang paling indah jika jalan ini menjadi jalan hidupmu.
“Aku rela Allah sebagai Rabbku, dan islam agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasulku.”
Selamat memilih adikku. Aku mendoakan semoga Allah memberimu kekuatan untuk mengambil jalan cinta termulia, dan mendakwahkan pada teman-temanmu tentang keutamaannya. Jalan cintamu masih panjang. Inilah janji Allah, jika jalan cinta termulia kau pilih,
“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan> di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS Yunus (10):64)”
Tulisan ini adalah ungkapan cinta dari kakak untuk untuk adik-adiknya
Published by
Nabila Cahya Haqi
Comments
Post a Comment