Al-Qur’an
telah mengajarkan kita banyak hal. Semuanya menunjukkan rasa cinta Allah
Subhanahu wa ta’ala pada kita, agar mengikuti penunjuk dan teladan para manusia
terbaik yakni para nabi dan rasul.
“Mereka
itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka..” (QS. Al-An’am:90). Setela membaca ayat ini, Ibnu Abbas
berkata pada muridnya, Mujahid,
“Nabi
kalian Muhammad SAW. Termasuk yang diperintahkan –oleh Allah- agar meneladani
mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Diantara
deretan nama agung dalam sejarah manusia, manusia yang paling agung adalah Nabi
Allah Ibrahim alayhissalam. Beliau disebut sebagai bapak tauhid dan menjauhi
kesyirikan. Ibrahim juga dikenal sebagai bapak para Nabi, sebab anak keturunan
Beliau banyak yang menjadi Nabi, termasuk salah satu keturunannya adalah
Rasulullah Muhammad SAW.
Mengajarkan Tauhid
Menamkan
ketauhidan pada suami atau istri dan juga anak adalah pondasi utama keluarga
sakinah. Wajib hukumnya menanamka akidah yang lurus kepada masing-masing
anggota keluarga. Sebaliknya, kita juga harus mengenalkan segala hal yang dapat
menjauhkan kita dari kesyikiran. Sebuah keluarga yang sakinah adalah mereka
yang menjadikan tauhid sebagai prinsip utama pilar kehidupan keluarganya.
Ujian Ketaatan
Ketaatan
pada Allah adalah penggambaran terindah sebuah keluarga sakinah. Betapa indah
keluarga yang tumbuh bersama ketaatan pada Allah. Itulah gambaran keluarga Nabi
Ibrahim alayhissalam, seorang ayah dan suami yang patuh dan tawakkal kepada
Allah, istri yang patuh dan tawakkal pada Allah, dan anak yang juga sabar dan
taat dalam menjalankan perintah Allah.
Doa
Diantara
semua usaha dan ketaatan yang terjaga indah diantara keluarga Nabi Ibrahim. Sang
manusia mulia ini juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya doa. Nabi Ibrahim
berdoa,
“Ya
Allah berikanlah kepadaku keturunan yang sholih.” (QS. Ash-Shafat: 100)
Juga
doa-doa yang lain seperti,
“Ya
Rabb kami, (yang demikian itu) jadikanlah mereka orang yang mendirikan sholat,
dan jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim:37)
Nabi
Ibrahim mengajarkan kedahsyatan iman dan ketaatan. Tentang ke-Maha Kuasaan
Allah atas segala sesuatu, termasuk mimpi-mimpi yang kadang mustahil bagi kita
sebagai manusia biasa. Tentang doa, betapapun besarnya upaya kita, berbagai
cara dan usaha kita lakukan, doa harus selalu mengiringi tiap rajutan dalam
keluarga kita. Sebab jiwa manusia berada diantara jari-jari Ar-Rahman yang dia Maha
Berkendak atas segala ritme dalam kehidupan ini.
Comments
Post a Comment