Ada beberapa nuansa yang cukup membuat hati kita berdesir. Momentum indah itu bernama surga, surga dunia kami menyebutnya. Disanalah tiap insan akan merindukannya. Ia bernama rumah. Rumah adalah pelabuhan terindah kita di dunia ini. Tiada yang lebih indah selain merangkai cinta bersama keluarga di sebuah tempat bernama rumah.
Sayangnya momentum berputar beriringan dengan waktu. Tak semua surga dirindukan, begitu kata Asma Nadia. Banyak rumah yang justru tak lagi menjadi surga bagi pemiliknya. Diakhir melodi sang penghuni justru berusaha untuk menemukan surga lain. Mengais-ais cinta di ranah yang berbeda.
Kita mungkin belum menyadari, bahwa sesungguhnya ada cinta yang belum kita nyalakan. Ada rindu yang belum kita habiskan. Ada asa yang masih menggantung di awang-awang. Benarkah bahwa mereka akan menemukan cinta jika menciptakan surga baru? Tidak ada yang bisa meyakinkan, memang.
Dunia berubah, lebih cepat dari perubahan warna rambut manusia yang cepat berubah. Selayaknya kita segera mengambil tempat untuk berubah. Bukankah memang hari esok harus lebih indah, begitu Rasul kita mengingatkan.
Berubah untuk mengambil cinta dari langit, dan sesegera mungkin menebarkannya. Mengambil cinta dari langit yang telah menuliskan sebuah nama untuk kita. Nama yang terukir itu adalah pasangan kita. Nama yang telah Allah pilihkan untuk kita.
Selanjutnya menebarkan aromanya dan menerbarkannya di bumi. Menebarkan berbagai kebahagiaan yang mungkin belum kita ciptakan bagi orang tercinta kita. Menciptakan! Menghadirkan kembali nuansa-nuansa indah bulan madu dengan kata-kata romantis, menghadiahi dengan seikat mawar putih di hari jadinya, atau bahkan sekecil mengucapkan kata I love you sebelum si dia terlelap. Sesedarhana itulah, cinta.
Saudaraku, banyak cara yang bisa ciptkan untuk surga kita, untuk bahagia kita. Jangan sampai putus asa menyebabkan hati kita bergolak untuk menemukan surga baru. Bisa jadi, justru bukan surga yang engkau terima, yakni sebaliknya.
Semoga Allah beri kekuatan untuk menciptakan surga itu. Surga yang kita terima dari langit, dan memastikan bahwa manusia yang telah menemani kita itu, mendapatkan aroma mewanginya.
Comments
Post a Comment