Setiap manusia Allah anugrahi fitrah berupa dorongan biologis. Sebab dengan inilah kehidupan manusia terus lestari. Allah yang menciptakan, Allah juga yang telah memberi petunjuk agar manusia menyalurkan dorongan ini dalam jalan yang benar, yaitu lewat pernikahan. Seorang anak juga akan memasuki masa dimana ia akan merasakan dorongan ini. Masa itu disebut dengan taklif, dimana seorang anak telah diberikan beban tanggung jawab atas segala perbuatannya. Allah telah memberikan beberapa aturan agar dorongan biologis ini terhindar dari segala penyimpangan moral, sex diluar nikah, nikah sejenis, pedofil, dan segala kengeriannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Menyuruh Anak Minta Izin Sebelum Masuk Kamar Orang Tua Pendidikan pertama adalah saat usia mereka belum baligh, yaitu kita harus. embiasakan anak untuk meminta izin dahulu sebelum untuk masuk ke kamar orang tua. Adapun waktunya adalah menjelang sholat subuh, menjelang waktu zuhur dan setelah isya. Di
Posts
Showing posts from August, 2019
Published by
Nabila Cahya Haqi
Tiap orang punya cara sendiri untuk mengisi kemerdekaan. Tahun ini, alhamdulillah saya mendapat rezeki untuk bisa staycation di salah satu hotel bintang 4 di Surabaya, Horison Arcadia Hotel. Stay vacation saat ini memang jadi tren masyarakat perkotaan. Saat traveling keluar kota tidak memungkinkan, tapi raga sudah butuh piknik. Maka, stay vacation atau disingkat jadi staycation adalah pilihan yang tepat. Harga hotel ini ada di kisaran 350k sampai 600k. Tapi alhamdulillah suami dapat harga promo yang murah meriah. Saya sudah tidak sabar menunggu hari ini. Karena sehari-hari saya hanya di rumah, jarang sekali keluar rumah. Jarak dari rumah hanya sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor. Sampai disana, disambut satpam yang ramah. Nilai plus dari hotel ini adalah spot-spot yang instagramable di lobi. Jadi, selain menginap, kita juga bisa berfoto-foto. Halo, ada orang disana? Istriku, kuy jalan naik mobil unik ini Setelah check in, saya terka
Published by
Nabila Cahya Haqi
Alhamdulillah ini adalah hari ke-7 belajar dari diskusi kelompok Kelas Bunda Sayang. Jika kemarin-kemarin saya menulis asal-asalan di media sosial, hari ini saya #niat, jadi saya nulis di blog. Hari ini spesial karena kelompok saya yang akan mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok saya mendapat tema: Pengaruh Media Digital pada Fitrah Seksualitas Anak. Sedang tugas saya adalah membuatkan slide power point. Media digital yang dalam hal ini sering diwakilkan oleh gadget atau gawai. Gawai ini memang tidak bisa lepas dari kehidupan kita dan keluarga, termasuk juga anak-anak. Dampak Negatif Media Digital: Less Activity Saat melihat anak-anak yang mulai kecanduan gawai, kita semua hanya bisa sedih. Apalagi sering kita lihat di sosmed orang tua membohongi anaknya dengan mendandani mata anaknya noda hitam saat tidur. Bagaimana para orang tua tidak geram, mulai bangun tidur hingga akan berangkat sekolah, pekerjaan anak-anak hanya bermain dengan gadgetnya. Kemudian lanjut la
Published by
Nabila Cahya Haqi
Akhir-akhir ini dunia memang digoncang dengan krisis gender. Mulai banyak laki-laki berubah jadi perempuan, lalu jadi tren. Mereka mendapat panggung istimewa. Jika dulu mungkin kita hanya bisa lihat mereka di jalanan, kini mereka tampil di sosial media. Tiap hari kita tonton. Bahkan jadi viral. Belum lagi lesbian, gay, dan turunannya. Membuat para orang tua ngeri. Konsep gender menjadi kabur. Perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan jadi abstrak. Sebelumnya, perlu saya jelaskan dulu. Apa bedanya dengan jelas kelamin? Jenis kelamin hanya mengacu pada hal biologis. Sedangkan gender mengacu pada perbedaan sifat, peran dan tanggung jawab. Mengapa harus Mengenalkan Konsep Gender? Memahamkan gender pada anak harus dilakukan sejak dini. Sebab pemahaman di masa golden age inilah, memory akan tertanam kuat. Pemahaman ini kemudian berpengaruh pada perilakunya kelak. Ya, orang tualah yang berperan untuk memahamkan perbedaan konsep gender ini. Bagaimana Caranya? Pemaham