Di sebuah malam saat saya dan suami dengan liburan ke Plaza Surabaya. Sebuah banner besar menarik perhatian saya. Baliho besar di lantai satu itu mengumumkan bahwa akan segera dibuka tempat makan bernuansa Arab bernama "Chicking". Wah, sepertinya asik makan disini, pikir saya. Alhamdulillah beberapa hari kemudian, tepat hari Selasa, 14 November yang lalu Allah menghadiahi saya makan di tempat istimewa ini, tempatnya segala makanan khas Arab. Senang? Pasti. Chicking: Resto Spesialis Masakan Arab Saya tinggal di dekat kawasan Arab di Surabaya, yakni di kawasan Ampel (jalan Mas Mansyur dan Nyamplungan). So, sudah ‘ wareg ’ berbagai makanan arab. Mulai makanan favorit yakni kebab (dan kawan-kawan) hingga gule. Bahkan tetangga saya bekerja di tempat penjualan gule khas arab. Terkadang beliau membawakan keluarga kami sepanci besar gule. Jadi lidah ini tak bisa lepas dari makanan-makanan Arab, hehe. Dan... setelah disuguhi menu-menu istimewa Chiching, inst
Posts
Showing posts from November, 2017
Published by
Nabila Cahya Haqi
Saya sudah putus asa, waktu itu. Sebuah mimpi hancur berkeping-keping. Mimpi yang saya bangun sejak SMA hancur dan sempat akan saya kubur hidup-hidup. Mimpi itu sederhana, keluar negeri. Awalnya mimpi saya membumbung tinggi. Dengan semangat menggebu saya bermimpi bisa kuliah di Al-Azhar Kairo. Mulai menghafal Al-Qur'an, belajar Bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama lainnya. Kelak saya menyesal, sebab semua usaha yang saya lakukan hanya untuk dunia. Mungkin waktu itu saya bermimpi gegara nge-fans novel-novel Kang Abik, hehe. Tak ayal jika mimpi ini terhempas angin begitu saja. Sebab keadaan orang tua yang kurang mampu mengharuskan saya kuliah gratis di sekolah negeri, mulai SD hingga SMA. Saat diterima di UNAIR, saya rajut lagi mimpi itu. Meski mimpi kuliah di Al-Azhar diturunkan menjadi, "yang penting keluar negeri", entah beasiswa short course atau sekedar jalan-jalan. Tapi kisah seakan berakhir tragis, mimpi itu seakan mustahil, sebab hingga hari kelulusan ku
Published by
Nabila Cahya Haqi
Ruangan sudah penuh sesak. Saya mencoba mencari celah untuk bisa sekedar duduk dan melihat ke layar. "Disini tak apa, itu masih banyak yang mau masuk ruangan ndak bisa." Kata teman SMA saya. Alhamdulillah Allah perkenankan untuk bersua lagi ditempat yang indah ini. Ya, kami bersyukur masih dapat tempat duduk. Meski berada tepat dibawah layar proyektor. Jika memaksa melihat layar, mata akan sakit, yasudah banyak menunduk saja, untuk menulis." Kalimat demi kalimat berusaha saya tuliskan. Hingga akhirnya sampailah pada sebuah kata, "Butuh waktu berapa tahun lagi Anda untuk menghafalkan Al-Qur'an?" kalimat itu begitu menusuk dan menghujam ke ulu hati. Kalimat yang diucapkan seseorang yang ada di layar proyektor itu. Ya Rabb.. Tabligh Akbar Ust. Adi Hidayat Hari itu, 10 November 2017 Ustadz Adi Hidayat berkunjung ke Surabaya. Satu-satunya kajian yang dikunjungi di Surabaya adalah Masjid Al-Irsyad. Jaraknya hanya sekitar 10 km dari rumah atau sek
Published by
Nabila Cahya Haqi
Hari itu, Sabtu 4 November, sangat cerah, karena itu saya akan menghadiri sebuah event Blogger yang diadakan oleh MRP RI. Hari yang saya tunggu, karena saya masih jarang ikut eventnya para blogger, maklum masih newbie, Hehehe. Dengan rapi saya datang menuju Fairfield Hotel di jalan Mayjen Sungkono. Setelah registrasi dan persiapan, akhirnya tepat pukul 9 acara dimulai, sudah dihadiri oleh Sekjen MRR RI, Pak Ma'ruf Cahyono. Sebelum diskusi dimulai, kami menyempatkan diri untuk berfoto, hehe. Setelah menunggu, akhirnya acara dimulai. Dibuka oleh Mbak Nurul, salah seorang Blogger yang kemarin mendapatkan undangan dari Google di Amerika. Ya, salah satu keistimewaan acara ini saya bertemu orang-orang keren! Tak hanya Mbak Nurul, Beliau juga memperkenalkan 2 blogger yang mengharumkan nama Indonesia dengan mendapat undangan dari Google, yakni Mas Fahmi dan Mas Budiono. Setelah MC membuka, acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Mbak Avi. Beliau men
Published by
Nabila Cahya Haqi
Anda orang Surabaya? Atau sedang berkunjung ke Surabaya? Jika ya, sekali-kali cobalah untuk berkunjung ke rumah makan dengan konsep yang unik, yakni semua pegawainya berbahasa Jawa. Eits, bukan Bahasa Surabaya yang kasar itu ya, tapi Krama Inggil! This is it, Bakmi Jogja! Rumah makan ini terletak di Jalan Tegal Sari. Padahal saya sangat sering lewat sini, tapi anehnya baru tahu kalau ada tempat makan yang unik ini. Pertama kali masuk, kesan pertama yang saya rasakan adalah tempat makan ini sangat ramai. Padahal saya berkunjung bukan saat weekend. Karena tempat duduk sudah hampir penuh, kami pilih tempat duduk di amben. Jadi bisa bersantai sambil selonjoran. Kami pesan menu andalan yakni Bakmi Goreng dan Nasi Goreng Jogja. Harganya? Ya cukup merogoh kocek sih, seporsi seharga 21.000. So, jangan sering-sering kesini, cukup sekali dua kali aja, wkwkw. Setelah menunggu sekitar 10 menit, menu Bakmi datang. Dari tampilannya, tak jauh beda dengan mie instan kuah, hehe. Ras