Skip to main content

Tugas Utama Orang Tua

Malam ini saya hanya berdua dengan pak suami. Sedangkan Umar sedang luar kota bersama keluar besar saya, bersama mbah kung dan om-omnya. 

Meskipun baru setengah hari berpisah dan Insyaallah esok sudah bertemu lagi, ternyata sudah membuat saya rindu. 

Saya video call omnya, lalu melihat wajah polosnya dibalik layar hp, ia tampak tertawa semringah.

"Umma dimana?" tanyanya.

"Umma pulang di bulak jaya, nak."

Setelah itu tidak lama saya tutup dan melanjutkan pekerjaan, salah satunya melanjutkan tulisan ini. 

Saya mencoba merenung, jika baru beberapa jam saja sudah begitu rindu tawa cerianya, bagaimana kelak nanti ketika ia berpamitan untuk mondok, untuk merantau, bahkan untuk menikah pada wanita sholihah pilihannya kelak. 

Ya, anak hanyalah titipan. Mau tidak mau, rela atau tidak, kelak kita akan berpisah. Lalu? Setelah kita dipisahkan oleh Allah kelak. Apa yang akan terjadi?

Ternyata kita akan melewati serangkaian pertanyaan dari Allah tentang amanah yang ia titipkan. Salah satunya adalah anak.

Sudahkan kita menjaganya sesuai dengan tugas yang dibebankan dengan lahirnya anak dari rahim kita? 

Lalu sebenarnya apa tugas dari Allah itu?

Saya mencoba merenungi kembali nasihat dari Ustadz Nuzul hafidzahullah saat menjelaskan salah satu bab pada kita Riyaadhusshallihiin. 

Parenting islami


Tugas Utama Kita Bukan Sekedar Membesarkan Anak

Tugas kita sebagai orang tua itu bukan sekedar memberikan makan, pakaian, dan menyekolahkan.

Tapi lebih dari itu, kita harus mendidik jiwa anak. Allah perintahkan kita untum mengisi hatinya dengan mengenalkan ia pada penciptanya. Mengajarkan tauhid dan ayat-ayat Quran. 

 Sebab jika jiwa atau hati baik, maka segalanya akan baik. Tangan baik, hati baik, tangan baik. Anak butuh secara dhohir dan batin. 

Tugas kita bukan menuruti apapun keinginan anak.

Karena hanya memberinya uang dan kebutuhan fisik rupanya tidak bisa membereskan masalah kenakalan anak. 

Lebih dari itu, perintah Allah adalah,

"Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka!"

Tugas yang tidak mudah, bukan?

Tapi kita semua harus berjuang agar bisa bersama-sama lagi di surgaNya. 

Tempat dimana tak ada lagi air mata dan kelelahan. Hanya ada kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi, jauh berbeda dengan dunia. 


Semoga Allah mudahkan.




#menulis untuk menasihati diri

Comments