Skip to main content

Mengapa Harus Mulai Toilet Training?

 Tips toilet training


Perjalanan Toilet Training Umar Musyaffa Part 1


Anak saya, Umar, memulai perjalanan ikhtiar dalam toilet training berusia kurang lebih 16-18 bulan. Saat ia sudah bisa bicara dan bisa berjalan. 

Ternyata perjalanannya tidak semudah cerita-cerita toilet training yang saya dapatkan di YouTube. Beberapa dari mereka ada yang melatih anak banyak hanya 1 bulan. Sedangkan Umar benar-benar berhasil lulus toilet, artinya sama sekali tidak pakai diaper, baik di rumah atau diluar rumah di usia kurang lebih 2,5 tahun. 

Artinya butuh waktu setahun lebih untuk melatih toilet training! Terlihat melelahkan bukan? Tapi setelah ia lulus rasanya sangat membahagiakan hati. 

Namun diusia 2 tahunan, dia sudah tidak memakai diaper saat di rumah. 

Menurut saya, perjalanan mendidik terberat setelah MPASI adalah toilet training. Perlu pembiasaan yang cukup untuk akhirnya bisa lulus toilet training. Berbeda dengan proses menyapih yang hanya perlu waktu beberapa hari. Meskipun sama-sama butuh perjuangan. 

Seingat saya, saya tidak ikut pelatihan berbayar untuk belajar toilet training. Saya belajar dengan bertanya pada teman-teman dan mengikuti status beberapa dokter anak. 

Berikut beberapa perjalanan sekaligus tips yang akhirnya membuat Umar atas pertolongan Allah, lulus toilet training. 


Perjalanan Pertama:

Menemukan Strong Why Memulai Toilet Training

Banyak Orang Tua yang Ananknya Tanpa Diaper Sejak Bayi

Mbah saya bilang anaknya sejak bayi sudah berhasil toilet training. Tentu saja karena zaman dulu diapers atau pospak (popok sekali pakai) belum banyak dikenal. Saat anaknya atau tante saya dulu waktu bayi ingin buang air kecil, maka ia akan merengek sambil menggerak-gerakkan pantatnya. Maka orang tuanya akan membawanya toilet lalu buang air disana. 

Strong why pertama adalah orang dulu saja bisa tanpa diaper, mengapa kita tidak berikhtiar?

Tapi ternyata baru-baru ini saya tahu ada orang tua millenial yang ketika bab juga sudah bisa memberi syarat. Tahu bukan siapa? Sebut saja orang tua Ameena Halilintar.

Umma harus bisa menemukan strong why yang akhirnya membuat kita benar-benar siap berlelah-lelah untuk melatih ini. Untuk saya beberapa strong why lainnya itu adalah:

1. Akan banyak pahala menanti saat kita melatih toilet training

Sebab bagaimanpun toilet training adalah fase yang mau tidak mau harus kita lewati. Dan, Insyaallah akan banyak pahala menanti jika kita ikhlas dan sabar. 

Saya masih ingat, saat masih mengajar dulu. Tanpa bermaksud merendahkan, dulu ada murid kelas 1 SDpun masih harus dianter dan dicebokin di toilet. Bahkan untuk melepas dan memakai celana dan rok sendiripun masih harus dibantu. Tentu kita tidak ingin itu terjadi pada anak-anak bukan? 

2. Dengan toilet training kita akan semakin menghemat pengeluaran

Semuanya orang tua pasti pahan betapa besarnya pengeluaran untuk diaper atau pospak ini. Dan, bayangkan ketika anak kita lulus Toilet Training ini, anggaran pospak bisa kita arahkan untuk kebutuhan lain yang lebih bermanfaat. 

3. Kita lebih menyayangi bumi tanpa sampah diaper

Menurut data yang sudah cukup terkenal di masyarakat, sampah pospak adalah sampah terbesar kedua di dunia setelah sampah plastik. Maka sudah saatnya kita memulai ikhtiar Toilet Training ini.

Sekian sharing dari saya. Semoga Allah senantiasa  menyertai langkah kita di setiap mendidik dan merawat anak-anak kita. Serta semoga Allah ganti setiap lelah dan keringat kirmta dengan pahala dan pertolongan di yaumil akhir kita.

Aamiiin. 


Comments

  1. Anak saya yang pertama gak pakai popok sama sekali, kecuali saat keluar rumah, Tapi, untuk anak kedua, memang lebih sering pakai pospak. Bukan karena gak cinta lingkungan, tapi memiliki 2 anak yang usianya cukup berdekatan memang jadinya semakin bikin saya lelah. Apalagi tanpa dibantu asisten rumah tangga,

    Proses toilet trainingnya memang jadinya berbeda antara anak pertama dan kedua. Tapi, saya anggap aja memang itu bagian dari proses mengasuh anak

    ReplyDelete
  2. seneng bgt kalau ada orang tua yang sudah berhasil toilet training buat anaknya krn menurutku sekarang2 ini tuh gagalnya toilet training bukan karena anaknya yang susah dilatih tapi karena orang tuanya yang malas dan tidak konsisten melakukan sehingga anak sudah lebih dari 3 tahun masik pakai pospak yang menurutku seharusnya dg usia 3 tahun anak2 sudah bisa bak dan bab di toilet

    ReplyDelete
  3. Bagi saya, sebenarnya urusan toilet training ini panjaaaaanggg nggak hanya sampai pada titik si kecil sudah sukses lepas diaper dan teratur buang air di kamar mandi saja. Saat ini pun saya masih menganggap kalau proses training saya belum tuntas sebab si kecil saya belum terlatih membersihkan kemaluannya sendiri seusai buang air.

    ReplyDelete
  4. Anak pertamaku berhasil toilet training diusia satu tahun karena anak perempuan dan minum asi tapi pas anak kedua lebih lama skitar usia 3 tahun karena anak laki.lebih rewel dan minum sufor makanya aku agak lebih gk sbar buat bangunin malem2 ajak anak ke kamar mandi duh kalau inget perjuangan bngt toilet training anak karena disaat ngantuk harus bangun smngat deh buat para ibu

    ReplyDelete
  5. Liku² si kecil dalam hal toilet training banyak kisahnya ya kak.
    Ponakan daku juga begitu dulu, banyak cerita dan pas berhasil bikin bahagia

    ReplyDelete
  6. perjalanan toilet training anak itu memang berbeda-beda.
    anakku yang pertama dan kedua lumayan cepat bisa lepas diapersnya, sedangkan anak ketiga ini perlu dua kali masa percobaan baru bisa, iyaaahh, percobaan pertama gagal dan beberapa bulan kemudian baru lanjut lagi mulai dari 0 dan Alhamdulillah akhirnya pun berhasil juga tuk lepas popok.
    sekarang kalau mau pipis udah bisa bilang, terus lepas celana dan menuju ke toilet :)

    ReplyDelete
  7. betul banget alasan yang ketiga, masalah sampah. Gel pada pospak, belum lagi lapisan plastiknya. tapi jama sekarang masih sedikit ibu yang memilih pakai popok kain.

    ReplyDelete
  8. Doakan aku kak agar bisa memulai Toilet Training si kecil karena udah masuk 2,5 tahun nih wajib lebih bersemangat agar pengeluaran lebih hemat

    ReplyDelete
  9. Betul sekali.
    Butuh tekad dan pastinya dukungan dari orang-orang di sekitar. Karena melatihkan TT ini beneran capek banget. Aku ngerasain kudu melatih TT pas lagi hamil kedua dengan jarak usia 2 tahun. Jadi ada masanya anak mengalami kemunduran lagi setelah beberapa saat bisa ke toilet.

    ReplyDelete
  10. Bener banget toilet tranning itu penting banget, supaya anak cepat tidak menggunakan pampers

    ReplyDelete
  11. Iya, toilet training jadi tahapan penting bagi anak
    Semangat mbak, meski kadang penuh tantangan

    ReplyDelete
  12. Jadi flashback ke fase toilet training anakku Abrisham. Beneran maju mundur sampai akhirnya pas banget pandemi yaudah dinekatin aja. Masya Allah ada aja tantangannya tapi biidznillah Allah lancarkan prosesnya.

    Sepakat kalo yang utama dibuat strong why yang akhirnya bikin kita lebih ikhlas menjalaninya.

    ReplyDelete

Post a Comment