Skip to main content

Teman Menjadi Booster Kebahagiaan

 

Berteman dengan orang sholih


Saat Umar baru saja lahir kemarin, tepatnya setahun yang lalu, orang-orang memberikan banyak hadiah untuk Umar. Momen membuka kado hingga membaca surat berisi ucapan doa-doa baik menjadi memori yang indah. Suasana yang sudah sangat saya rindukan waktu itu.


Di antar hadiah-hadiah itu, ada yang cukup istimewa. Bukan untuk si bayi, melainkan untuk ummahnya.


“Kamu maukah kuberi hadiah treatment facial gratis?” katanya waktu itu. Menawarkan sebuah quality time agar bisa bersantai sejenak, terapisnya adalah temannya sendiri. Ia juga ingin membantu temannya itu yang baru merintis usaha facial homecare.


Alhamdulillah Allah kirimkan sahabat yang sholihah dan perhatian pada saya. Ingatan tetiba melayang pada beberapa tahun silam.


“Aku Mawar (nama samaran), kamu siapa?” Sapanya waktu itu. Dia orang yang pertama kali saya kenal sejak duduk di  bangku SMA. Dan sejak itu pula kami berteman dekat.


Sebagai seorang yang pernah introvert, kadang pertemanan menjadi hal yang tidak begitu penting. Namun semua berbeda saat bertemu dengan sahabat satu ini. Orang yang membuat saya percaya bahwa punya banyak teman itu seru dan menyenangkan. Yes, I think she is an extrovert, even I am not sure. Penampilan saya sedikit demi sedikit berubah. Berawal dari hijab ala kadarnya menjadi senang memakai hijab sya'i. Serta banyak hikmah kebaikan berteman dengannya.


Teman Baik adalah Booster Bahagia

Bergulat dengan pekerjaan rumah tangga terkadang membuat kita lelah dan lupa untuk memikirkan hal-hal yang membuat kita bahagia. Inilah pentingnya kita sejenak duduk bersama para sahabat yang sholih sholihah.


"Penawar hati itu ada lima: membaca al-Qur’an dengan tadabbur (perenungan), kosongnya perut (dengan puasa-pen), qiyâmul lail (shalat malam), berdoa di waktu sahar (waktu akhir malam sebelum Shubuh), dan duduk bersama orang-orang shalih” kata seorang ulama, Ibrâhim al-Khawwâsh 

Semua orang tentu sepakat bahwa teman menentukan kualitas pribadi kita. Bersahabat dengan penjual minyak wangi akan terkena baum harumnya. Sebaliknya, berteman dengan pandai besi, akan tercipat baunya yang tidak sedap atau bahkan hangus terkena bara apinya. Begitulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan merumpamaan yang indah.


Al-Qur’an sendiri telah mengajarkan kita untuk berkumpul dengan orang-orang yang sholih, yang jujur, yang senantiasa membuat kita lebih dekat dengan Allah. Kita diperintahkan untuk memperbanyak teman yang mengak kita menghadiri majelis ilmu, bukan malah mendorong kita mendatangi tempat-tempat maksiat.


Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” [At-Taubah/9:119]

Sehingga tugas kita adalah memperbanyak orang baik dalam circle pertemanan kita. Sudah berapa banyak orang baik di sekitar kita?

Comments