Saat Umar baru saja lahir kemarin, tepatnya setahun yang lalu, orang-orang memberikan
banyak hadiah untuk Umar. Momen membuka kado hingga membaca surat berisi ucapan
doa-doa baik menjadi memori yang indah. Suasana yang sudah sangat saya
rindukan waktu itu.
Di antar hadiah-hadiah itu, ada yang cukup
istimewa. Bukan untuk si bayi, melainkan untuk ummahnya.
“Kamu maukah kuberi hadiah treatment facial gratis?” katanya waktu itu. Menawarkan sebuah quality time agar bisa bersantai sejenak, terapisnya adalah temannya sendiri. Ia juga ingin membantu temannya itu yang baru merintis usaha facial homecare.
Alhamdulillah Allah kirimkan sahabat yang sholihah dan perhatian pada
saya. Ingatan tetiba melayang pada beberapa tahun silam.
“Aku Mawar (nama samaran), kamu siapa?” Sapanya
waktu itu. Dia orang yang pertama kali saya kenal sejak duduk di bangku SMA. Dan sejak itu pula kami berteman
dekat.
Sebagai seorang yang pernah introvert, kadang
pertemanan menjadi hal yang tidak begitu penting. Namun semua berbeda saat
bertemu dengan sahabat satu ini. Orang yang membuat saya percaya bahwa punya
banyak teman itu seru dan menyenangkan. Yes, I think she is an extrovert, even
I am not sure. Penampilan saya sedikit demi sedikit berubah. Berawal dari hijab
ala kadarnya menjadi senang memakai hijab sya'i. Serta banyak hikmah kebaikan
berteman dengannya.
Teman Baik adalah Booster Bahagia
Bergulat dengan pekerjaan rumah tangga terkadang membuat kita lelah dan lupa untuk memikirkan hal-hal yang membuat kita bahagia. Inilah pentingnya kita sejenak duduk bersama para sahabat yang sholih sholihah.
Semua orang tentu sepakat bahwa teman menentukan
kualitas pribadi kita. Bersahabat dengan penjual minyak wangi akan terkena baum
harumnya. Sebaliknya, berteman dengan pandai besi, akan tercipat baunya yang
tidak sedap atau bahkan hangus terkena bara apinya. Begitulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan merumpamaan yang indah.
Al-Qur’an sendiri telah mengajarkan kita untuk berkumpul
dengan orang-orang yang sholih, yang jujur, yang senantiasa membuat kita lebih
dekat dengan Allah. Kita diperintahkan untuk memperbanyak teman yang mengak
kita menghadiri majelis ilmu, bukan malah mendorong kita mendatangi
tempat-tempat maksiat.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).”
[At-Taubah/9:119]
Sehingga tugas kita adalah memperbanyak orang baik
dalam circle pertemanan kita. Sudah berapa banyak orang baik di sekitar kita?
Comments
Post a Comment