Skip to main content

Pencapaian di Tahun 2020 yang Harus Kusyukuri


Tahun 2020 menghadirkan banyak sekali warna-warni kehidupan yang berbeda. Pertama tentu kita menghadapi bersama masa-masa Pandemi yang menguras kesabaran. Kita dituntut untuk tetap di rumah, meski kebosanan melanda. 

Meski begitu, daripada mengeluhkan berbagai kekurangan yang kita miliki, lebih baik kita mulai mensyukuri segala nikmat yang Allah syukuri. 

Bagi saya, setidaknya ada 5 pencapaian yang harus saya syukuri di tahun 2020 ini. Berikut cerita bahagianya. 

1. Melewati kehidupan baru sebagai  ibu

Inilah pencapaian yang sangat saya syukuri. Setahun sudah Allah memberi kesempatan membersamai Umar. Jika biasanya saya sendirian ditinggal suami dinas luar alias menjalani LDR, kini saya punya teman. Teman yang keceriannya mewarnai kehidupan tiap hari. 

Jika biasanya saya malas masak, saya harus masak tiap hari agar berat badan Umar bertambah. Selain itu terlalu sering beli masakan di rumah juga tidak baik bagi kesehatan, khususnya bayi, sebab terlalu banyak penyedap.

2. Menghasilan 30 artikel yang 8 diantaranya adalah sponsored post

Bersyukur sekali jika bisa memiliki hobi yang dibayar. Ya, itulah salah satu bahagianya menjadi blogger. Alhamdulillah meski  ada bayi yang harus dirawat, saya berhasil curi-curi waktu untuk menulis. Biasanya saya menulis saat Umar sedang tertidur, seperti sekarang ini. 

Meskipun sebenarnya pencapaian ini masih kurang dari target. Karena targetnya adalah menulis sepekan sekali. Jadi harusnya ada 48 tulisan yang terbit. 


3. Mengunjungi 3 kota dan staycation bersama bayi 

Pencapaian tahun 2020


Alhamdulillah, Allah memberi kesempatan menjalani hobi travelling meski banyak rintangan. Salah satunya adalah stay cation dan liburan bersama keluarga. 

Ya, staycation mungkin jadi alternatif wisata teraman di masa pandemi ini. 

Kesempatan keluar kota pertama adalah saat ia berumur 6 bulan. Mengunjungi saudara di Krian, Sidoarjo. Kedua adalah pergi wisata dan mengunjungi saudara bersama keluarga keluarga di Bangil.

Selanjutnya di penghujung tahun abah menepati janjinya untuk mengajak staycation. Tujuannya ada di Lawang, sebuah resort dengan view sungai dan gunung-gunung yang menyejukkan pandangan.  


Dan akhir tahun ditutup dengan kenangan yang sangat indah, menghabiskan waktu hampir seminggu menginap gratis di hotel bintang 5. 

Sepulang dari Lawang, Umar sakit agak parah. Mungkin salah kami orang tuanya juga yang memaksakan diri traveling dengan sepeda motor saat Umar masih pilek. Apalagi perjalanan pulang pergi diguyur hujan deras. Maafkan kami nak. 

Setalah pulang dari Lawang itu saya sempat galau, karena akan ditinggal lama oleh suami saat Umar sakit. 

Saya hanya bisa mengulang doa terus menerus agar Allah beri kemudahan. 

Alhamdulillah kabar bahagia datang saat malam hari abah telpon.

"Ternyata sekamar di hotel cuma buat seorang saja. Disini luas banget. Kamu siap-siap ya, aku jemput." Begitu kira-kira kata abah.

Masyaallah, Allahuakbar! Allah selalu mendengar doa-doa kita, bahkan memberikan dengan cara yang lebih indah.

Meskipun akhirnya di hotel tidak sepenuhnya menikmati karena Umar sakit. Namun kami tetap bahagia. Apalagi saat tersedia berbagai makanan enak, tapi Umar hanya mau makan sedikri. Di hotel Umar terus menerus diterapi PAZ oleh bantu, dibantu madu murni yang kami jual. Alhamdulillah sekarang Umar sembuh dan makannya lahap. 

Inilah cerita saya melewati tahun 2020. Bagaimana dengan teman-teman?

Comments

Post a Comment