Skip to main content

Hal yang Perlu Diperhatikan saat MPASI



Alhamdulillah.. My lil boy growing very fast. Tidak terasa 6 bulan sudah menjadi seorang ibu yang membersamai seorang bayi bernama Umar Musyaffa Al-Ayyubi.

Dan kini memasuki babak baru MPASI. Sebuah fase yang kata ibu-ibu sangat challenging. Ada masa dimana GTM, lepeh-lepeh, sembur-sembur. Entahlah, apakah memang semua anak mengalami ini?

Pengalaman MPASI hari pertama

Alhamdulillah percobaan pertama kali MPASI sedikit gagal. Si dedek hoek-hoek mau muntah.

Karena pemasangan, setelahnya umma lalu bertanya pada emak-emak lain pada story WhatsApp dan Instagram.

Berikut ini beberapa saran dari para bunda expert yang telah berpengalaman.

1. Menu untuk pengenalan sebaiknya pure alias satu menu terlebih dahulu

Ya, awalnya memang bingung. Di satu sisi WHO dan ikatan dokter sudah tidak menganjurkan ini. Guru MPASInya emak-emak, dr Meta juga melarang.

Tapi apalah daya, beberapa bayi seperti Umar belum bisa langsung menu lengkap 4 bintang. Sehingga umma harus mengajarinya untuk makan pure satu menu terlebih dahulu.

2. Harus semangat memvariasikan menu 

Pertama kali mencoba menu lengkap, umma memakai nasi, ikan mujair, sawi, tahu dan evoo. Hiyak, si dedek menolak dan hampir muntah.

Jadi ternyata protein nabati sebaiknya jangan pakai ikan-ikanan dulu, coba dulu ayam, daging atau telur. Kalau mau ikan, coba yang manis seperti lele.

Karbo bisa diganti yang lebih enak, misal kentang, makaroni, oat, atau mie organik.

Lemak tambahan bisa pakai keju, karena lebih enak dibanding evoo atau zaitun.

6. Perhatian rasa! 

Kuncinya kalo si emak doyan, Insyaallah anak juga suka. Lah emang sih, menu awal itu emaknya aja ndak doyan, makanya si dedek sampai hoek-hoek. Hehe.

Intinya ibu memang tidak boleh berhenti untuk belajar dan bereksplorasi. Nyoba satu, anak ga suka, ganti nyoba lain. Dan seterusnya.

Dan banyak sekali saran dan ilmu yang diperoleh umma dari teman-teman ibu yang sudah expert. Terima kasih banyak sharingnya ya, teman-teman. Jazakumullahu khoiran katsir. Semoga Allah membalas dengan banyak kebaikan. Aamiiiin.

Comments