Alhamdulillah kini baby Umar sudah hampir memasuki usia 6 bulan. Artinya tidak lama lagi, saya harus mempersiapkan berbagai keperluan MPASI bayi. Sejak baby Umar berusia 3 bulan, saya memang sudah mulai belajar berbagai hal tentang MPASI. Baik cara penyajian yang tepat, komposisi yang baik hingga peralatan MPASI pertama yang wajib ada. Nah, sharing kali ini saya akan membagi peralatan MPASI terbaik yang sebaiknya bunda siapkan sebelum si bayi akhirnya memasuki usia 6 bulan. 1. Panci Kukus Nah, peralatan perang pertama adalah alat untuk memasak MPASI itu sendiri. Bagi teman-teman yang memiliki uang lebih tidak ada salahnya untuk mencoba slow cooker atau baby food processor. Tapi karena sedang berhemat, saya memilih untuk membeli peralatan MPASI yang murah meriah dan long lasting, yakni bisa tetap dipakai meski sudah tidak lagi MPASI. Akhirnya pilihan jatuh pada panci presto 3 in one Happy Call. Panci yang bisa untuk kukus, presto dan kuah. 2. Te
Posts
Showing posts from May, 2020
Published by
Nabila Cahya Haqi
Ramadhan adalah waktunya melangitkan doa-doa. Bulan penuh berkah, saat dimana Allah menghapuskan segala dosa-dosa. Hari ini memasuki hari ke 22 Ramadhan. Artinya, inilah waktu prime time kita untuk menjadi the best version of us, menjadi orang yang bertaqwa. Bicara tentang Ramadhan, ada beberapa target yang ingin saya capai selepas keluar dari bulan mulia ini. Pertama, tentu saja saya ingin menjadi seorang yang bertaqwa, sebagaimana kita tahu, bahwa inilah tujuan utama dari madrasah bulan Ramadhan. Kedua, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, tentang mimpi menjadi seorang mentor atau guru yang inspiratif. Ya, selepas Ramadhan ini, saya harus memberi lebih banyak manfaat dengan mengajar dan menulis. Semoga Allah senantiasa mengiringi mimpi ini. Baca: Rasanya jadi Mentor Pertama Kali Mengajar lewat Video Call Dalam kelas Bunda Cekatan tahap kupu-kupu ini, saya belajar banyak untuk menjadi seorang mentor yang handal. Salah satunya adalah dengan tatap muka atau video call. Sebelu
Published by
Nabila Cahya Haqi
Assalamu'alaikum sahabat pembaca tercinta, Gimana nih kabar semangat di pertengahan Ramadhan ini? Semoga tetap semangat menebar kebaikan, ya! Ngomong-ngomong soal kebaikan, ternyata menjadi seorang blogger, bisa membuat kita berbagi tentang banyak kebaikan, lho! Karena dari ngeblog-lah saya bisa belajar dan berbagi. Jadi, mengapa kita harus punya blog? Bagaimana kisah saya hingga saat ini menjadi seorang blogger yang bisa menghasilkan rupiah meski hanya #dirumahaja? Yuk, simak podcast perdana dari saya. Terima kasih telah menyimak podcast perdana saya. Jadi, masih belum tertarik untuk menjadi blogger? Yuk, sharing di kolom komentar.
Published by
Nabila Cahya Haqi
Dear anakku Umar, genap umurmu 5 bulan, artinya sebulan lagi umma harus mempersiapkan MPASImu. Dear Umar, umma memang seorang ibu yang mungkin sama dengan semua ibu di dunia ini. Sama-sama memiliki lelah dalam membersamaimu, sama-sama merasakan bahagia saat mencandaimu, dan sama-sama bangga saat mulut mungilmu memanggil gelar kebanggaan itu, umma, umi, ibu, bunda atau gelar-gelar mulia lainnya. Tapi nak, umma berbeda dari ibu lainnya. Umma memang bukan perempuan kaya raya yang bisa memberimu segudang fasilitas mewah. Umma juga bukan perempuan cantik, yang tiap hari menghiasi media dan layar kaca, perawatan mahal dan tetap cantik meski usia dan jumlah anak bertambah. Umma juga bukan perempuan yang berpendidikan tinggi, bergelar S3 dari luar negeri. Meski pernah memiliki mimpi itu, tapi sudah umma kubur dalam-dalam sejak membersamai abah dan memperjuangkan kehadiranmu. Nak, tapi umma adalah ibu yang berbeda. Umma memiliki doa-doa panjang untukmu. Doa-doa yang selalu umma lukiskan
Published by
Nabila Cahya Haqi
"Bukankah kami telah melapangkan dadamu?" Qs. Al-Insyiroh: 1 Hari ini, seorang ustadz favorit saya membahas tentang istimewanya surat Al-Insyiroh ini. Meski hari ini, banyak sekali kesulitan yang datang, tapi janji Allah itu menenangkan. Bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Malam ini hati ini memang sudah begitu gerimis. Sudah hampir separuh Ramadhan terlewati, tapi ibadah belum juga maksimal. Apa kabar target tilawah Qur'an, sudahkah bisa mencapai satu juz sehari? Bagaimana pula dengan kajian keislaman sebagai sumber makanan ruhani? Sudahkah dilihat berbagai kajian online yang begitu mudah diakses itu? Jangan-jangan justru banyak terganti dengan stalking, buka sosial media, dan segala aktivitas dunia yang unfaedah. Astagfirullah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita. Pengaruh Covid-19 terhadap Kehidupan Sehari-Hari Harusnya kita makin semangat ibadah dalam kondisi seperti ini. Bulan Ramadhan, ditambah pula dengan adanya musibah wabah ini. Sek