Program Hamil dengan Madu dari Hutan

Alhamdulillah genap dua bulan sudah saya menjadi seorang ibu. Artinya sudah 4 tahun akhirnya doa dan ikhtiar terjawab.

Ya, selama beberapa tahun menikah saya belum juga dikaruniai keturunan. Beragam program hamil telah saya coba. Hingga terakhir, saya mulai dari mengubah gaya hidup dan pola makan. Salah satunya adalah rutin mengkomsi madu.

Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan vonis terkena PCOS dari dokter spesialis obgyn. Sebuah syndrom yang menyebabkan terganggunya siklus hormonal.

Hal inilah yang menjadi penyebab banyak dari wanita kesulitan untuk hamil. Parahnya beberapa pihak menyatakan bahwa penyakit tidak dapat disembuhkan.

Saya tentu tidak mau menyerah, karena buktinya banyak PCOS survivor yang telah berhasil hamil dan memiliki beberapa anak. Banyak dari mereka membagi ikhtiar mereka yang mengubah gaya hidup terutama menu makanan harian mereka.

Memulai dari Gaya Hidup Sehat

Pertama,  mulai konsumsi makanan yang sehat yang terbukti kaya akan gizi yang baik untuk tubuh. Jujur saja sejak sebelum menikah, pola makan saya lossss saja, tidak terkendali. Hobi jajan diluar yang pastinya kandungan msgnya sangat tinggi. Belum lagi akrab junk food dan fast food yang tidak friendly bagi tubuh.

Selain meminimalkan gaya hidup yang tidak sehat. Sejak awal program hamil saya adalah selalu konsumsi madu.

Madu adalah komponen P3K wajib yang ada di rumah. Saat kondisi mulai tidak fit, langsung saya dan suami mengkonsumsi madu. Tidak hanya itu, saat sakit perut, pusing, hingga mual, madu selalu jadi pertolongan pertama.

Cairan lezat ini memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Beberapa diantaranya adalah air, gula, antioksidan, flavonoid, fenolat, vitamin E, vitamin C, asam amino, serta mineral seperti zinc dan zat besi.

Mengapa Harus Konsumsi Madu?

Meski belum banyak dipertimbangkan oleh pengobatan barat, ternyata sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan manfaat madu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Membantu Menurunkan Gula Darah 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kelebihan gula darah  dalam tubuh adalah salah satu penyebab siklus hormonal atau PCOS yang saya ceritakan diatas. Sedangkan madu adalah bahan alami yang bisa membantu menyembuhkan sindrom tersebut.

Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa konsumsi madu setiap hari dapat menurunkan kadar gula darah. Jadi madu ini sangat baik untuk penderita diabetes ataupun kita masyarakat yang kesehariannya tidak bisa lepas dari gula dan turunannya.

Bahkan madu juga bisa menurunkan kadar kolesterol dan berat badan pada penderita diabetes.

2. Penyembuhan luka

Madu memiliki kandungan yang dapat mempercepat penyembuhan luka, mengurangi rasa sakit, infeksi, serta meningkatkan kinerja sel-sel yang terlibat dalam penyembuhan luka.

Nutrisi dan bahan kimia pada madu terbukti bisa mengurangi nanah dan bau tidak sedap pada luka. Jenis luka yang bisa disembuhkan oleh madu adalah luka bakar, lecet, luka pasca operasi dan borok atau ulkus kaki kronis. Caranya cukup oleskan madu atau krim olahan yang mengandung madu.

3. Mengobati sariawan 

Konsumsi madu sekitar 20 ml dapat menurunkan tingkat keparahan sariawan. Madu ini juga bisa meminimalisir rasa nyeri saat menelan pada penderita sariawan. Salah satunya adalah sariawan yang disebabkan karena terapi radiasi dalam pengobatan kanker di kepala dan leher.

Madu sebagai Pengobatan Islam

Selain itu, madu adalah salah satu dari produk Thibbun Nabawi atau pengobatan yang diajarkan oleh Rasulullah. Madu juga adalah makanan favorit beliau. Jadi, tak hanya menyembuhkan, madu adalah makanan yang penuh berkah.

Bahkan, manfaat madu diabadikan sendiri Allah di Al-Qur'an, dalam surat An-Nahl ayat 69.

... Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir... 

Madu, Salah Satu Pangan dari Hutan

Madu terbagi menjadi dua dilihat dari jenis lebahnya. Pertama adalah madu yang berasal dari lebah yang hidup liar di hutan dan madu yang berasal dari lebah yang diternak.

Keduanya memang memiliki manfaat yang besar. Namun madu hutan memiliki banyak keutamaan dari madu ternak. Salah satunya madu hutan lebih organik karena bebas dari bahan-bahan kimia atau insektisida.

Lebah hutan hidup dengan mengambil makanan dari nektar bunga dari pepohonan di hutan. Sayangnya kini populasi hutan semakin terancam akibat berbagai kerusakan akibat ulah manusia sendiri.

Mari Bergerak Lestarikan Hutan bersama WALHI

Madu adalah salah satu dari bahan pangan dari hutan. Hutan yang asri adalah habitat yang ideal bagi populasi lebah-lebah yang cantik pembawa manfaat ini.

Apa jadinya jika hutan terus menerus dirusak dan dialihfungsikan menjadi perkebunan. Bagaimana nasib lebah-lebah ini jika hutan-hutan di Indonesia terus menerus diesksploitasi, tanpa memikirkan alam ini.

Sumber gambar: merdeka.com

Mari terus bersuara untuk hutan Indonesia bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) . Sebuah lembaga lingkungan hidup terbesar dan tertua di Indonesia.

Sebuah lembaga independen yang sejak 1980 hingga kini terus mengkampanyekan penyelamat dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia.

Sebab jika bukan kita yang ikut menjaga hutan dan lingkungan di Indonesia, lalu siapa lagi?