Tangisan bayi pecah beberapa menit sejak memasuki ruangan operasi. Diiringi dengan tangisan ibunya yang setengah sadar akibat efek obat bius.
Setelah penantian panjang akhirnya suara tangis bayi bisa terdengar juga olehnya.
Apakah ia hanya bermimpi? Ataukah ini memang sebuah jawaban dari penantian panjang selama ini?
Masyaallah, tabaarakallah. Ternyata sang ibu itu adalah saya, dan saya memang tidak sedang bermimpi.
Bayi yang telah dinanti selama 4 tahun lamanya itu kini telah lahir di dunia.
Proses panjang itu seakan hanya hitungan detik saja. Semua terbayar dengan kebahagiaan yang begitu besar.
Alhamdulillaahil-ladzii bini’matihi tatimmush-saalihaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.
Sejak awal menikah saya memang sudah ikhtiar agar bisa segera mendapat momongan. Apalagi saya sadar kalo siklus bulanan saya tidaklah normal seperti wanita pada umumnya.
Satu tahun, buah hati itu belum juga hadir. Meski pertanyaan "sudah isi apa belum?" sudah mampir di telinga, tapi bagai angin lalu saja.
"Aku mah santai aja." kata suami.
Dua, tiga tahun, tanda-tanda kehidupan dalam rahim belum juga terlihat.
Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang penyakit ini disini. Sudah banyak di internet dan media sosial yang membahasnya. Apalagi beberapa artis banyak yang sembuh dari PCOS dan berhasil hamil.
Intinya saya hopeless.
Bibir ini rasanya kelu untuk menjawab berbagai pertanyaan orang-orang. Lagi-lagi suamilah yang selalu mengajarkan untuk terus sabar dan berprasangka baik pada Allah.
Suamilah yang akhirnya paling bersemangat agar saya sembuh.
Dibelikanlah saya nasi merah untuk mengganti nasi. Mulai mengurangi gula. Mulai mengurangi makanan yang 'kurang sehat'. Waktu itu memang konsep JSRnya dr. Zaidul Akbar belum setrending sekarang.
Saya mulai merutinkan kembali konsumsi thibbun nabawi, mulai habbatus sauda, madu, dan sari kurma. Juga rutin dibekam oleh suami. Hingga terakhir rutin ruqyah dengan as sidr produk ammah atau tante saya.
Ikhtiar medis akhirnya kami berdua putuskan untuk melanjutkannya lagi. Namun dengan dokter kandungan yang berbeda.
Tak hanya saya, suamipun manut saja saat dokter menyuruh untuk tes. Qadarullah, ternyata bermasalah juga. Suami juga rutin mengkonsumsi vitamin dari dokter spesialis andrologi.
Tahapan berikutnya adalah saya harus tes hormon. Ternyata pas sampai disana, uang yang saya bawa tidak cukup. Akhirnya tidak jadilah saya tes horman dan sebagainya itu.
Sungguh Allah adalah Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ia menjawab semua doa hambaNya.
Baca: Saat Ditanya "Kapan Nikah?", "Kapan Hamil?", dan Kapan Lainnya
Kita hanya perlu memperbanyak sabar dalam doa-doa yang tidak segera Allah kabulkan. Bukankah Allah telah berjanji akan mengabulkan jika kita berdoa?
Ya, berdoa adalah ikhtiar yang paling utama dan pertama kali harus dilakukan. Setelah berdoa kita harus senantiasa berpasangan baik pada Allah. Karena seperti yang kita tahu, Allah sesuai dengan prasangka hambaNya.
Teruntuk para sahabat dan pembaca yang sedang berikhtiar, semoga Allah senantiasa kuatkan engkau dalam perjuangan ini.
Sungguh Allah selalu mendengar tiap keluh kesah kita dan melihat semua ikhtiar kita. Sungguh.
Jadi, tetaplah bersabar hingga kesabaran kita telah terbukti di hadapan Allah.
Wa'allahu a'lam.
Surabaya, 12 hari setelah kelahiran 'Umar
Setelah penantian panjang akhirnya suara tangis bayi bisa terdengar juga olehnya.
Apakah ia hanya bermimpi? Ataukah ini memang sebuah jawaban dari penantian panjang selama ini?
Masyaallah, tabaarakallah. Ternyata sang ibu itu adalah saya, dan saya memang tidak sedang bermimpi.
Bayi yang telah dinanti selama 4 tahun lamanya itu kini telah lahir di dunia.
Proses panjang itu seakan hanya hitungan detik saja. Semua terbayar dengan kebahagiaan yang begitu besar.
Alhamdulillaahil-ladzii bini’matihi tatimmush-saalihaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.
Kehidupan Pernikahan
Menikah di usia yang belum genap 20 tahun, mungkin bagi sebagian orang terlalu dini. Tapi di usia itulah Allah menakdirkan saya bertemu sesosok laki-laki yang sangat sabar dalam menjalani kehidupan berdua.Sejak awal menikah saya memang sudah ikhtiar agar bisa segera mendapat momongan. Apalagi saya sadar kalo siklus bulanan saya tidaklah normal seperti wanita pada umumnya.
Satu tahun, buah hati itu belum juga hadir. Meski pertanyaan "sudah isi apa belum?" sudah mampir di telinga, tapi bagai angin lalu saja.
"Aku mah santai aja." kata suami.
Dua, tiga tahun, tanda-tanda kehidupan dalam rahim belum juga terlihat.
Qadarullaahi wa maa syaa-a fa’ala. Ini taqdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan.
Vonis Dokter
Saya dan suami masih terus ikhtiar medis. Hingga dokter spesialistobgyn tempat kami promil menyatakan bahwa saya terkena PCOS.Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang penyakit ini disini. Sudah banyak di internet dan media sosial yang membahasnya. Apalagi beberapa artis banyak yang sembuh dari PCOS dan berhasil hamil.
Intinya saya hopeless.
Bibir ini rasanya kelu untuk menjawab berbagai pertanyaan orang-orang. Lagi-lagi suamilah yang selalu mengajarkan untuk terus sabar dan berprasangka baik pada Allah.
Suamilah yang akhirnya paling bersemangat agar saya sembuh.
Makin Semangat Ikhtiar
Berawal dari suami yang mencari berbagai referensi tentang PCOS. Ia bahkan masuk di salah satu grup Facebook, PCOS Fighter. Saya terus dimotivasinya agar terus memperbaiki pola makan dan hidup sehat.Dibelikanlah saya nasi merah untuk mengganti nasi. Mulai mengurangi gula. Mulai mengurangi makanan yang 'kurang sehat'. Waktu itu memang konsep JSRnya dr. Zaidul Akbar belum setrending sekarang.
Saya mulai merutinkan kembali konsumsi thibbun nabawi, mulai habbatus sauda, madu, dan sari kurma. Juga rutin dibekam oleh suami. Hingga terakhir rutin ruqyah dengan as sidr produk ammah atau tante saya.
Ikhtiar medis akhirnya kami berdua putuskan untuk melanjutkannya lagi. Namun dengan dokter kandungan yang berbeda.
Tak hanya saya, suamipun manut saja saat dokter menyuruh untuk tes. Qadarullah, ternyata bermasalah juga. Suami juga rutin mengkonsumsi vitamin dari dokter spesialis andrologi.
Tahapan berikutnya adalah saya harus tes hormon. Ternyata pas sampai disana, uang yang saya bawa tidak cukup. Akhirnya tidak jadilah saya tes horman dan sebagainya itu.
Akhirnya Janin itu Allah Hadirkan
Allah memang sebaik-baik pembuat rencana. Tidak selang beberapa lama, setelah semua ikhtiar itu, akhirnya saya hamil. Setelah tiga tahun, akhirnya Allah titipkan janin di kandungan saya.أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْءَ
Siapakah yang mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan (siapakah) Dia yang menghilangkan kejelekan?
(An-Naml: 62)
Sungguh Allah adalah Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ia menjawab semua doa hambaNya.
Baca: Saat Ditanya "Kapan Nikah?", "Kapan Hamil?", dan Kapan Lainnya
Kita hanya perlu memperbanyak sabar dalam doa-doa yang tidak segera Allah kabulkan. Bukankah Allah telah berjanji akan mengabulkan jika kita berdoa?
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60)
Ya, berdoa adalah ikhtiar yang paling utama dan pertama kali harus dilakukan. Setelah berdoa kita harus senantiasa berpasangan baik pada Allah. Karena seperti yang kita tahu, Allah sesuai dengan prasangka hambaNya.
Teruntuk para sahabat dan pembaca yang sedang berikhtiar, semoga Allah senantiasa kuatkan engkau dalam perjuangan ini.
Sungguh Allah selalu mendengar tiap keluh kesah kita dan melihat semua ikhtiar kita. Sungguh.
Jadi, tetaplah bersabar hingga kesabaran kita telah terbukti di hadapan Allah.
Wa'allahu a'lam.
Surabaya, 12 hari setelah kelahiran 'Umar
Alhamdulillah selamat atas kelahiran putranya Mbak. Semoga jadi anak soleh dan penyejuk hati orang tua.
ReplyDeleteBenar ya, Allah berikan amanah di waktu yang tepat sepertinya. Mbak nikah muda mungkin biar matang dulu bersama suami tercinta. Baru diberikan buah hati setelah sekian lama menanti.
MasyaAllah.. Tabarakallah mbak... Kadang emang kita berusaha untuk enjoy, tapi pertanyaan "Sudah isi belum" bikin nyesek juga. Alhamdulillah akhiranya Allah berikan anugerah terindah itu ya mbak.
ReplyDeleteSebenarnya kita tak perlu risau krn tak kunjung hamil, semua sudah menjadi ketetapan Allah. Cuma kita ini kan manusia biasa ya mom, pasti sedih sekali kl ada yang tanya "sdh hamil blm?" Alhamdulillah, akhirnya penantian itu telah usai ya mom, btw selamat menjadi mommy ya. InsyaAllah baby dan mommy sehat selalu aamiiin
ReplyDeleteMasyaAllah Tabarakallah, semoga jadi anak sholeh dan membawa kebaikan di dunia dan akhirat adik Umar. Saya pun juga sedang mencoba resep JSR Mbak untuk kesehatan. Semoga ikhtiar kita di ridhoi Allah SWT Aamiin
ReplyDeleteMasya allah kak, aku terharu bacanya. Temenku ada yang PCOS kak dan sekarang lagi ikhtiar berusaha untuk dapat momongan.
ReplyDeleteAlhamdulillah semua indah pada waktunya ya Mba, akhirnya buah hati yang dinanti hadir dan mewarnai rumah :) semoga bahagia selalu ya mba
ReplyDeleteMasyaAllah Tabarakallahu mba..
ReplyDeleteAllah cukup kun fayakun.
Gak perlu alasan dan juga teori apapun, teringat akan Maryam dan juga Nabi zakaria yang yang diberi Keturunan saat sudah sepuh, dan istrinya mandul.
Alhamdulillah, semoga cepat pulih mba ♥
MasyaAllah masih sempat berbagi tulisan luar biasa ini ♡
Masya Allah... Senang sekali mendengarnya mbak, selamat ya mbak dan sehat selalu untuk ibu dan anaknya.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mom, semua penantian dan semua usaha yang dilakukan, akhirnya membuahkan hasil. Jadi keingetan adik saya. Dia juga akhirnya sekarang memiliki buah hati setelah penantian selama 8 tahun. Mom mungkin lebih beruntung karena mendapatkanya di usia yang masih sangat muda. Adik saya baru punya anak di usianya yang menginjak 36 tahun. :)
ReplyDeleteWah semangat mbak, benar-benar berkat tangan Sang Pencipta yang menenun si kecil di rahim dan hadir untuk menemani keluarga. Sehat selalu ya mbak.
ReplyDeleteSelamat ya mbak..
ReplyDeleteLuar biasa ikhitar dan kesabarannya..
Semoga sehat trs ibu dan bayinya
Barakallahu fiikum~
ReplyDeleteSemoga ananda menjadi anak sholih/sholihaa...
Senang sekali kalau ada pasangan yang benar-benar bisa saling menguatkan dan berikhtiar dengan sabar hingga indah pada waktunya.
MasyaAllah inspiratif sekali ceritanya Mbak semoga anak anak tumbuh menjadi anak yg baik, cerdas dan berbakti pada orang tua
ReplyDeleteAlhamdulillah selamat atas usainya penantian itu ya mbak, semoga baby Umar menjadi anak sholeh kebanggaan mbak dan suami :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga baby umar jadi anak yang soleh dan berbakti kepada agama, orang tua dan negara ya mbak. Ikut seneng bacanya.
ReplyDeleteAlhamdulillah ikut senang, ikut bahagia membaca kisah ini. Allah berikan segala kemudahan dan berkah dalam proses hamil hingga melahirkan ya mba
ReplyDeleteMasyaAllah selamat mbak, aku tu paling paling seneng kalau ada kisah2 kyk gini.
ReplyDeleteSemoga senantiasa sehat ibu dan baby dalam kandungan dna lancar2 sampai nanti lahiran yaaa
Alhamdulillah ya mba, akhirnya penantiannya berbuah hasil, saya juga dulu menanti anak 2 tahun, penuh drama.. Yg 2 tahun aja ditanya mulu, gimana posisi mba T_T..
ReplyDeleteAlhamdulilah ya mba akhirnya Alloh hadirkan setelah ikhtiar :) suka salut sama perjuangannya semoga sehat selalu ya mba
ReplyDeleteSenangnyaaaa punya babyyyy
ReplyDeletejadi kapan nih bisa ikutan event bloger lagi? :D