Setelah melewati hari berbulan-bulan di rumah, akhirnya saya menemukan beberapa aktivitas yang menjadikan hari begitu produktif.
Awalnya mungkin saya mengira, berdiam di rumah sangat membosankan, seperti presepsi orang kebanyakan. Ternyata tidak, di zaman serba canggih ini kita bisa produktif dengan memanfaatkan gadget yang kita punya.
Baca: Kisah Penantian Buah Hati
Baca: Kisah Penantian Buah Hati
Salah satu aplikasi yang membantu saya untuk stay produktif adalah dengan channel Telegram.
Sebab lewat aplikasi ini kita bisa belajar dengan mengikuti berbagai channel yang bermanfaat.
Nilai plus dibandingkan sosmed lainnya adalah kita jarang ada distract yang membuat kita meleceng dari tujuan awal, misalnya stalking beranda, kepo, baca curhatan orang, dll.
Manfaat Telegram dibanding aplikasi lain
Setelah mencoba aplikasi ini, setidak saya merangkum 3 keuntungan belajar lewat Telegram.
1. Lebih sedikit forum ghibah alias grup-grup yang bahasannya kurang berfaedah
2. Kita bisa memilih channel edukatif yang sesuai dengan passion dan kebutuhan kita
3. Jarang terkena banned
Beberapa channel Telegram yang saya ikuti |
Rekomendasi channel Telegram agar produktif
Berikut beberapa rekomendasi channel agar stay productive yang saya kutip dari website www.momsinstitute.com
1. Group Nulis Jadi Buku
Bergabung : https://t.me/joinchat/CtrC3wue1ggofVY9hNREKA
Sebuah komunitas untuk menulis dan menerbitkan buku. Keren kan, diam-diam di rumah, eh ternyata kita udah menghasilkan banyak buku.
2.Moms Institute
Bergabung: https://t.me/momsinstitute
Disini kita bisa belajar bersana momwriter, mompreneur dan momblogger. Jadi kita para istri dan ibu bisa menyalurkan hobinya lebih produktif.
3. Penerbit MJB
Bergabung: https://t.me/penerbitchannel
Di grup ini kita dapat info seputar lowongan jadi penulis naskah, pencarian naskah oleh penerbit.
Ustadz Oemar Mita:
https://t.me/OeMita_Syameela
Ustadz Nuzul Dzikri:
https://t.me/muhammadnuzuldzikri
Ustadz / Dokter Zaidul Akbar (Jurus Sehat Rasulullah):
https://t.me/JurusSehatRasulullah
Ilmu dari Channel Bunda Sayang IIP |
4. Channel Para Ustadz
Nah, kita bisa dapatkan channel ustadz-ustadz ini di deskripsi YouTube channel beliau. Misalnya channel Ustadz berikut ini.Ustadz Oemar Mita:
https://t.me/OeMita_Syameela
Ustadz Nuzul Dzikri:
https://t.me/muhammadnuzuldzikri
Ustadz / Dokter Zaidul Akbar (Jurus Sehat Rasulullah):
https://t.me/JurusSehatRasulullah
Istiqomah menjalani hari dengan produktif memang harus kita usahakan. Insyaallah jika kita ikhlas menjalani, kita akan bisa beradaptasi dengan beragam aktivitas di rumah.
Sama, saya pun juga harus terus belajar agar terus produktif dan menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Sama, saya pun juga harus terus belajar agar terus produktif dan menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Nah, teman-teman pasti punya rekomendasi channel Telegram yang gak kalah keren buat para orang tua. Share di komentar ya!
Nb:
Tulisan ini adalah satu diantara tantangan "Cerdas Multimedia" kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
Tulisan ini adalah satu diantara tantangan "Cerdas Multimedia" kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia
Wah, dulu sih aku sempet ya join di grup2 yang ada di telegram. Sekarang sudah ga lagi hehehe. Benar mbak, telegram itu paling ringan ga makan kapasitas HP aplikasinya :) Ternayta ada ya channel2 pilihan yang sangat bermanfaat apalagi kita bisa nambah ilmu dan mengurangi ghibah :) TFS :D
ReplyDeletePertama seru ketemu teman blogwalking ya di Telegram nya Blogger Perempuan. Sekarang masih aktif, hanya anggota nya tidak seaktif dulu. Oya, itu Chanel tele nya terimakasih ya
ReplyDeleteSaya pakai telegram juga, tapi channel yang saya ikut supplier dagangan online saya :D lebih gampang soalnya share produk baru di telegram
ReplyDeletedaya instal telegram jg karena forum belajar nulisnya. sarat ilmu, bener banget gak ada ghibah sedikitpun. sayang juga sih kalau gak manfaat
ReplyDeleteMbak, makasih loh channel-channelnya, jadi pengen gabung juga. Saya sih nggak sebegitu sering menggunakan telegram, paling intip-intip sebentar di beberapa channel penulis.
ReplyDeleteMasih punya juga nih aplikasi telegram di hape, mau dihapus maju mundur karena kayaknya sayang banget banyak channel beberapa kelas yang sempat diikutin. Setuju sama mba Nabila kalau telegram beneran banyak channel yang bermanfaat, dan orang-orangnya juga yang bener-bener belajar, ga upload yang aneh-aneh 😅 btw, makasih referensi channel nya yaa mba, well noted :)
ReplyDeleteWah ada channel supaya ngarahin kita nulis buku ya
ReplyDeleteSayangnya saya ga bisa install Telegram lagi karena memori penuh
WH, aqbelum optimalkan telegramq, oke akan segeradioptimalkan
ReplyDeleteaku belum kenalan lebih jauh dengan telegram mba, tapi abis baca ini rasanya jadi pengen coba mengenali lebih jauh, siapa tau dapat teman baru yang asyik
ReplyDeleteChanel telegram oke oke ya
ReplyDeleteTapi knp masih kagok make tele
Aku belum pernah pakai telegram mbak, dan lihat artikel ini jadi pengen segera cek dan download aplikasinya.
ReplyDeleteaku pake telegram karena ikutan loop terus diunisntall deh tapi baca ini jadi pengen install lagi mantap nih channelnya
ReplyDeleteAku sma sekali gk tahu tentang telegram baca artikel mba baru tahu and jadi penasaran mau coba hehee
ReplyDeleteDaku kenal telegram waktu jadi content writer di salah satu website fintech, lebih friendly sih buat kirim dokumen maupun foto
ReplyDeleteaku sempat donlot telegram tapi kuhapus lagi soalnya jarang banget kepakai aplikasinya. padahal ternyata dia lebih ringan ya ketimbang whatsapp
ReplyDeleteSudah ku hapus aplikasi telegram, padahal lebih ringan ya ... Dibanding dengan whatsapp
ReplyDeleteAku sudah install juga nih telegram. Tapi masih sepi. Lebih nyaman menggunakan whatsapp. Kalau telegram kapasitas anggota groupnya yang banyak ya.
ReplyDeleteDulu aku pun grup komunitas foto menggunakan telegram tapi sekarang sudah pindah ke apps yang lainnya.
ReplyDeleteClarify the kind of seller relationship wanted for example Task based, Office of Record, and so forth.smm panel
ReplyDeleteIni pake theme apa kak
ReplyDelete