Skip to main content

Janin di Kandungan ternyata Senang Dibacakan Buku oleh Ibunya


Ternyata sejak dalam kandungan, janin sudah bisa merasakan kegembiraan saat mendapatkan stimulasi dari ibunya.

Hal inilah yang saya rasakan beberapa hari ini. Seperti biasanya pagi hari setelah suami berangkat kerja dan setelah beberes, saya selonjoran di kasur sambil buka buka hp. Rasa nyeri dan panas di tangan saya kambuh lagi.

Rasa kebas dan kesemutan di tangan ini memang sudah berminggu-minggu saya rasakan sejak kehamilan trimester kedua.

Akhirnya saya bangun dan mengambil buku. Mulailah membacakan bayi di kandungan dengan cara membaca keras (read aload). Sambil saya elus-elus perut. Ternyata rasa sakit yang di tangan mulai sedikit mereda.

Saat saya berhenti sejenak membaca buku dan mengelus perut, ternyata si dedek menendang perut. Seakan-akan dia berkata "Ayo bacakan lagi ma, ayo..."



Masya allah ternyata benar artikel yang pernah saya baca, meskipun belum ada penelitian tentang ini tapi dipercaya bahwa bayi dalam kandungan dapat merasa bahagia jika diberikan rangsangan oleh ibunya.

Baca: Cara Mencegah Tantrum pada Anak

Kisah Pemuda yang Syahid dalam Membela Keimanan

Buku yang saya baca masih sama yaitu "Cara Nabi Mendidik Anak" karya Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid.

Kisah kali ini tentang seorang raja yang sangat kejam, bahkan mengaku dirinya adalah seorang tuhan. Ia memiliki seorang penyihir yang sudah tua.

Oleh karena itu ia mencari seorang anak muda yang bisa diajari sihir untuk menggantikan ahli sihir di sisi raja.

Di akhir kisah pemuda ini malah justru tertarik dengan ajaran tauhid yang saat itu dibawa oleh seorang rahib.

Pemuda ini dipaksa oleh raja untuk keluar dari keimanan dan menyembah raja, tapi pemuda ini menolak dan tetap teguh dalam mempertahankan keimanan.

Berkali-kali raja berupaya untuk membunuh pemuda ini, tetapi selalu tidak mampu berkat doa yang dipanjatkan kepada Allah.

Hingga  akhirnya sang pemuda ini berkata, "Jika ingin kau ingin membunuhku maka katakanlah 'bismillahi rabbilghulam yang artinya, dengan menyebut nama Allah, (Tuhan pemuda ini)' "

Benar saja sang pemuda itu akhirnya meninggal. Namun alhamdulillah, para penduduk yang menyaksikan kejadian itu ikut bersaksi bahwa Tuhan yang haq adalah tuhan pemuda itu, Allah swt. Meskipun pada akhirnya para penduduk juga ikut dibunuh dengan kejam oleh raja.

Masya Allah semoga anak-anak kita kelak menjadi seperti pemuda shalih ini. Meskipun harus kehilangan nyawa, ia tetap teguh dalam mempertahankan keimanan dan ketaqwaan. Rabbi hablii minassholihin. Aamiiin.

#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari

Comments