Skip to main content

Inikah Ramadhan Terakhir Kita?



"However, all the children are only the children. What's the error and terrrible they made, they only the children. We could not blame them"

Suatu siang, kalimat dari beberapa  murid lelaki membuat terhenyak, 

"Ustadzah Nabila lho ngamuk-ngamuk, seneng-ane!"  

Seketika berekcamuklah segala perasaan di dada. Antara sedih, kecewa, dan marah pada sendiri. Apakah selama ini kehadiranku tak mendapat tempat di hati mereka?

Di sisi yang lain, hati ini mengatakan, biarkanlah apa yang mereka pikirkan tentang ibu mereka di sekolah ini. Toh, mereka hanya sebagian kecil. 

Tapi, jauh di lesung terdalam hati kecil ini, saya menyesal, belum menjadi guru yang baik. 

Penyesalan selalu di Akhir 

Itulah mengapa, Allah menurunkan Al-Qur'an, mengutus Rasulullah, dan  menghadirkan Rasulullah di tengah-tengah kita. Agar kita tak menyesal karena mengabaikan amanah. 

Allah mengamanahkan banyak hal pada kita. Dia mengamanahkan kita  orang tua yang luar biasa cintanya pada kita. Tapi sayangnya amanah itu seringkali terabaikan. Kita belum bisa menjadi anak yang baik. 

Allah pula yang mengamanahkan kita pasangan dan juga anak-anak pada keluarga kecil kita, sayangnya amanah itu sering terbaikan. Sayangnya meski berulang kita berbuat salah, jarang ada maaf yang terucap. 

Allah mengamanahkan kita teman-teman yang sholih, juga majelis-majelis ilmu yang menawarkan ilmu yang menyejukkan.

Tapi sekali lagi, kita sering terlena. Membuat segenap dalil pembenaran, sehingga taman-taman surga itu terbaikan karena berbagai alasan dan kesibukan kita. 

Allah amanahkan kita lisan. Tapi lisan ini menebar-mener kebencian dan permusuhan. Membuka aib saudara kita. Mencelanya dengan dalih, "itu memang kenyataan."

Belum lagi history sosial media kita yang dipenuhi hal-hal yang tidak bermanfaat. Astaghfirullah. 




Inikah Ramadhan Terakhir Kita? 

Ramadhan akan segera hadir dalam hitungan hari, 10, 9, 8, 7, dan terus menghitung mundur. 

Pertanyaannya, inikah amanah terakhir yang Allah titipkan? 

Jika amanah terakhir yang Allah titipkan itu adalah Ramadhan, maka sudah siapkan kita menyambut amanah itu?

Atau kita akan isi dengan hal-hal yang biasa dan sederhana saja? 

Sungguh Allah telah peringatkan, agar kita tidak jadi orang yang menyesal. Agar kita tidak meninggal dalam keadaan menyesal. Menyesal karena menyia-nyiakan amanah dari Allah. 

قَالَ عَمَّا قَلِيْلٍ لَّيُصْبِحُنَّ نٰدِمِيْنَ 

"Dia (Allah) berfirman, Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 40)

Na'udzubillah, sungguh Ya Rabb, jangan golongan kami dalam orang-orang yang menyesal. 


Istighfar dan Bersiap Menyambutnya

Istighfar akan membuka pintu-pintu Rizki yang sering tertutup.

Istighfar juga akan membuka jalan bagi mereka yang merindukan buah hati.

Istighfar akan menjaga kita dari murka Allah, atas semua dosa-dosa kita. 

Mengawali dengan istighfar dan bersiap menyambut Ramadhan dengan segenap amal sholih. Semoga Allah menjadikan kita dalam orang yang beruntung, karena menyambut seruan kebaikan ini. 

Dan semoga Allah tak menjadikan kita golongan orang yang menyesal. Yakni mereka yang menyia-nyiakan amanah dan senantiasa berbuat dosa. 

Wa'allahu a'lam






Comments

Post a Comment