Skip to main content

Belajar jadi Hero dari Ibu


Siang itu saya pulang ke rumah kedua (rumah bapak dan ibu). Sama seperti hari-hari lain saat saya pulang, pemandangan pertama yang saya lihat adalah ibu yang sedang menemani tamu. Tiap pagi dan malam tamu selalu berdatangan dan ibu menyambutnya dengan ramah dan sabar. Ibu, sosok yang kehadirannya dibutuhkan banyak orang.

                            
 
Ibu adalah sebutan untuk nenek saya. Disebut begitu biar awet muda, katanya. Sementara saya memanggil umi pada ibu kandung saya. Sejak muda beliau sangat senang membantu orang lain. Salah satunya adalah 'hobi' menjodohkan para jomblo. Ya, ini bukanlah hal sepele, karena menjodohkan adalah salah satu perintah dalam Al-Qur’an:


Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. 
(QS. An Nuur 24 : 32)

Ibu menjadi penolong para muslim dan muslimah yang belum menikah. Buktinya hingga hari ini rumah tidak pernah sepi dari tamu, baik yang baru minta dijodohkan atau sedang ta’aruf. Alhamdulillah ada lebih dari 100 pasangan yang berhasil dijodohkan ibu dan menikah.
 

Jadi Pahlawan dengan Berbagi dan Berdakwah 

Selain menta’arufkan, ibu juga orang yang pertama kali dimintai tolong merawat jenazah saat ada yang meninggal dunia di lingkungan kami. Sejak muda ibu telah menolong orang-orang dengan kemampuannya itu.

Bahkan jika ada di pihak keluarga yang meninggal menggunakan hal-hal yang tidak sesuai dalam ajaran Islam. Ibu tak segan untuk mengingatkan. Misalnya saja saat ada keluarga yang akan menyebar uang disepanjang perjalanan menuju pemakaman dan lain sebagainya.

Tak hanya berhenti disitu, Ibu juga orang yang aktif berdakwah di daerah kami di kecamatan Sawahan, yang mana dekat daerah lokalisasi Dolly.

Di daerah kami perjudian atau orang-orang yang mabuk adalah hal yang biasa, apalagi sebelum Dolly ditutup. Bahkan pernah saya melihat sendiri preman yang berlari melewati depan rumah saya karena dikejar polisi. Salah satunya sempat tersandung sandal adik-adik saya yang tercecer di depan rumah waktu itu. 

Bagaimanapun buruknya lingkungan kami, Ibu  terus berjuang menghidupkan kegiatan keislaman di kampung kami.


Ibu ndak pengen pindah kah? Disini ndak enak lho, gangnya suempit-sempit dan kumuh,
tanya saya lagi yang ceriwis ini.

Kata Ibu,


Wah kalo pindah siapa yang ngurusi dakwah di kampung ini.


Berbagi Berkah Merangkul Asa


Satu hal yang dipahami ibu: hidup harus membawa kemanfaatan bagi orang lain. Jangan sampai adanya kita atau tidak adanya kita tidak berarti apapun bagi orang lain, sama saja.

Bagi saya dan masyarakat yang merasakan kebaikan ibu, she is a hero. Ibu menjadi salah satu dari sekian  hero zaman now yang mau berbagi kemanfaatan bagi orang lain. 

Menjadi hero adalah keluar dari zona nyaman dan bersiap membagi asa. Saat orang lain bersantai, seorang hero menyibukkan diri dalam membagi kemanfaatan. Saat orang lain sibuk memperkaya keuangan pribadi, seorang hero mau menyisihkan sedikit harta untuk pada dhuafa dan yatim piatu.

Saya jadi teringat perkataan Ustadz Adi Hidayat dalam tabligh akbar yang bertepatan dengan hari pahlawan 10 November lalu di Masjid Al-Irsyad Surabaya. Beliau menyatakan bahwa definisi pahlawan menurut Islam adalah mereka yang berjuang menegakkan agama Islam dengan harta dan jiwa.

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. At-Taubah: 20)

Bahagia Kunci Ketenangan


Saya juga heran kenapa ibu selalu terlihat bahagia. Padahal teman-teman tahu sendiri, biasanya orang yang senang berdakwah memiliki banyak haters.

Ya, saya tau sendiri banyak yang mencela Ibu, Bahasa Jawanya "nyelatu". Tapi Ibu tidak pernah menyerah untuk berbagi. Saya jadi menyadari betul janji Allah ini,


Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
 (QS. Al-Baqarah: 274) 

Memang benar kata Aa’ Gym, letak kebahagiaan adalah melakukan apa yang Allah suka. Ya, salah satunya adalah sedekah dan berbagi.






Kampanye #BulanKemanusiaan Dompet Dhuafaa

Ada sebuah lembaga yang telah dipercaya masyarakat Indonesia untuk menyalurkan infaq dan shodaqoh sejak tahun 1994. Namanya adalah Dompet Dhuafa.  Pasti sudah kenal, kan?

Dompet Dhuafa mengajak kita untuk mengambil bagian menjadi pahlawan kemanusian dalam kampanye #bulankemanusiaan.

Sebuah gerakan nyata untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia. Misalnya masalah  27 Juta masyarakat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Juga 152 bangunan sekolah di Indonesia yang rusak, akibatnya jutaan anak Indonesia menuntut ilmu di bawah atap yang terancam roboh.

Kampanye #bulankemanusiaan ini dikemas dalam tiga program.


1. Renovasi Masjid

Jumlah masjid di Indonesia menjadi yang terbanyak di dunia yakni 80.000 masjid. Sayangnya banyak yang sudah tak layak digunakan untuk beribadah bahkan terancam roboh. Dengan melakukan donasi kita membantu memperbaiki rumah Allah.



Sumber: official website Dompet Dhuafa


 2. Renovasi Sekolah

Sudah sering terdengar di telinga kita bahwa masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia, terutama yang jauh dari kota besar, sudah tidak layak pakai. Kampanye #BulanKemanusiaan mengajak masyarakat untuk membantu anak-anak Indonesia bersekolah dengan nyaman dan tidak takut bangunan roboh.


Sumber: official website Dompet Dhuafa


3. Masjid Berdaya


Jika program pertama adalah renovasi masjid, program kedua adalah upaya menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan dhuafa.


Sumber: official website Dompet Dhuafa


Bulan Kemanusiaan dikampanyekan mulai bulan Oktober 2017 dan akan berakhir di bulan Desember 2017. Kita semua bisa ambil bagian dari proyek surga ini dengan tiga pilihan:

1. Melakukan donasi dari sebagian rizqi yang dihadiahkan Allah pada kita

2. Melakukan sesuatu yang kreatif untuk ikut serta mengumpulkan dana renovasi masjid dan sekolah

3. Bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa

Nah, sekarang pilihan ada ditangan kita. Saatnya kita jadi pahlawan yang menjadi solusi bagi semua permasalahan di sekitar kita. Tidak sekedar jadi pengamat atau bahkan penyinyir di sosmed (na’udzubillah, kita berlindung kepada Allah). Mari berusaha menjadi pahlawan sekarang dan bersiap meraih kebahagiaan seperti yang telah Allah janjikan.







Comments

  1. Subhanalloh walhamdulillah
    Ibunda alias Umi semoga berada dalam keridhoan Nya. Amin. Pahlawan akidah yang semoga membawa cahaya untuk sesama.

    Semoga lombanya menang ya mbak. Saya juga gabung di Migrant Institute dulu bawahannya Dompet Dhuafa. February 2018 insyaallah kami akan mengadakan Jambore Buruh Migran Nasional di Yogyakarta. DD masih jadi payung kami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin.. makasi doanya Mbak.. wah saya baru tahu, lembaga di bawah ternyata banyak.. jadi nambah info nih buat saya.. Makasih Mbak Okti.

      Delete
  2. Wah dompet dhuafa, lembaga ini sdh berdiri lama dan bercabang ke negara lain juga.insyaallah mereka amanah. Seperti ibu juga yg selalu amanah dlm mengemban misi dakwah..sehat terus ibu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin.. Makasih doanya Mbak.. semoga Mbak sekeluarga juga diberi kesehatan..

      Btw, makasih bangak ya Mbak, sudah mau mampir dan ngasih masukan.. Uda saya ganti dikit-dikit sih, tapi ya kayaknya masih sama.. hehe..

      Delete
  3. Salut bgd lah bwt ibunya mbk. Beliau bs menjadi sosok yg bnr2 mmberi manfaat utk org bnyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, Alhamdulillah.. doakan beliau agar istiqomah ya.. 😄

      Barakallahu fiik

      Delete
  4. MasyaAllah Ibu memang super hero mbak memberikan banyak manfaat untuk orang lain...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doakan semoga Beliau istiqomah dan termasuk dalam penghuni surga ya Mbak.. Amiin.. Barakallahu fiik

      Delete
  5. Salam buat ibunya ya, mbak. Keren banget euy sampai tua tetap bisa memberi manfaat buat sesama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semoga saya dan kita semua bisa juga terus memberi manfaat ya. Terima kasih sudah mampir, Mbak.

      Delete
  6. Salam takzim saya buat Ibu yah Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak 😄

      Barakallah, semoga Allah memberkahi kita..

      Delete
  7. Nice Share.. Semoga ibunda selalu dalam lindunganNya.. GoodLuck ya kontesnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin.. terima kasih doanya, Mbak. Semoga Mbak juga selalu dalam lindungan Allah, barakallahu fiik. 😃

      Delete
  8. Semoga para wanita yang membaca tulisan ini ikut tertular jadi calon ibu yang super ya mba amiin ^_^

    ReplyDelete
  9. Semangat berbagi yg semoga bisa tertularkan pd kita semua ya mbaa
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, semangat berbagi itulah yang harus kita cari 😊

      Delete
  10. Ibunya luar biasa, zaman sekarang sangat susah ditemui orang yang seperti beliau tersebut

    ReplyDelete
  11. Wa, setelah melihat artikel ini saya jadi tidak punya semangat buat ikutan, lha betapa tidak, saya mana mungkin bisa buat sebagus ini. hh

    ReplyDelete
  12. Hero yang sebenarnya adalah ayah dan ibu kita ya

    ReplyDelete

Post a Comment