Suatu sore saat weekend,
"Makan di hokb*en ya?" Kataku pada suami.
"Yah, jangan di sana dong, yang lain aja ya.."Diam sesaat.
"Gimana kalo mie filfil yang baru itu aja?" Katanya, merayu.Lalu aku mengiyakan dengan kegirangan. Berbunga-bunga hati ini jadinya, hehe.
Padahal sebelumnya saya sedang mendiamkan diri. Nah, dari sini bisa diambil beberapa cara mencairkan suasana dalam Rumah Tangga.
Pastikan Ada yang Mengalah
Pertengkaran adalah bumbu dalam Rumah Tangga, akan ada hal-hal yang membuat kita atau pasangan merasa marah (atau minimal tidak nyaman) dengan perilaku pasangan.
Solusi yang pertama adalah memastikan bahwa ada salah satu dari kita yang mengalah. Jangan sampai berlama-lama dalam pertengkaran, dan dalam kejadian yang pertama adalah suami yang mengalah.
Meminta maaf pertama kali tidak akan membuat kita rugi. Jadi buat apa gengsi? Kadang jika suami yang sedanh mendiamkan saya, maka saya akan jawil-jawil untuk mencuri perhatiannya.
Banyak perceraian terjadi karena percekcokan berkepanjangan. Inilah pentingnya belajar. Masalah dalam Rumah Tangga adalah hal yang sangat wajar. Bahkan menikah sebenarnya adalah bersiap untuk menghadapi berbagai masalah-masalah yang datang bertubi-tubi.
Selain mengalah, kitapun juga harus memahami sifat dasar pasangan kita. Salah satunya adalah para pemimpin atau suami tidak senang diperintah apalagi diatur (beda dengan meminta tolong ya).
Review Mie Fil-Fil
Kembali ke kejadian tadi, akhirnya berangkatlah kami ke Mie Fil-Fil. Kenapa suami menwarkan disini? Karena waktu yang lalu seorang Ustadz posting di Facebooknya tentang rumah makan yang dikelolanya di daerah Sidotopo.Dekat sekali dengan rumah, hanya sekitar 20 menit saja untuk sampai kesana dengan motor. Namanya mie filfil.
Ternyata mie filfil diambil dari bahasa Arab, arti filfil kata sebuah poster disana adalah cabe.
Sampai di sana, kami disodori menu mie dari level 1-10. Suami yang suka pedas langsung pesan level 9. Sedang aku yang takut pedas hanya pesan level 2. Meski jodoh, ternyata kita beda, dia suka pedas dan aku tidak, hehe.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, hidangan datang.
Baru sesuap ternyata lidah ini langsung merintih kepedesan. Level 2 aja kayak gini, bagaimana level 9? Tapi suami kok tidak menunjukkan tanda-tanda kepedesan sama sekali, sih?
Saya pun minta suami untuk incip punya saya, memastikan bahwa milik kami tak tertukar. Ah, ternyata tidak tertukar.
Buat para pecinta pedas, yakin bakal suka dengan mie ini. Tapi jika tak suka pedas, baiknya level 0 saja, hehe.
Cukup mudah untuk sampai kesini, bisa dari jalan suramadu atau Ampel. Lokasi tepatnya adalah di jalan Sidotopo.
Selain mie, tempat ini juga menyediakan menu lain yakni bakso filfil.
Harganya? Terjangkau! Semakin tinggi levelnya, semakin mahal pula harganya. Level 0 harganya Rp. 11.000, level 1-2 Rp. 12.000, level 3-4 Rp. 13.000, dan seterusnya.
Jadi, beneran suka pedas? Kalo iya, berarti kamu harus coba, apalagi arek Suroboyo yang ada di daerah Utara, wajib mampir sini, ya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia.
Comments
Post a Comment