Tapi kehidupan selalu diiringi dengan kerikil. Banyak diantara kita yang masih belum menikah. Dan dengan entengnya orang lain bertanya padanya,
"Kapan nikah"
Pertanyaan yang membuat si pemilik hati gundah gulana. Menambah keperihan, dan berujung pada rasa tidak nyaman pada penanya.
"Duh, teganya. Memang saya ingin seperti ini?"
Ada pula diantara kita yang belum juga mendapat keturunan. Hal yang sama terjadi. Akan banyak orang bertanya,
"Kapan hamil?"
Pertanyaan yang membuat dada terasa sempit. Bumi yang luas serasa menghimpit. Akhirnya berujung hanya hati yang merana dan meradang.
"Duh, tega sekali. Memang kami tak ingin punya anak?"
Lalu apa yang bisa kita lakukan? Haruskah tiap pertanyaan yang menghujam itu menjadikan kita tak bahagia?
Ikhlas dan Ridho
Sungguh, bagi orang-orang yang beriman adalah kesudahan yang baik. Akhir kehidupan yang indah telah disiapkan oleh Allah, kita tinggal jalani saja.
Hal yang membuat hidup serasa sempit adalah tidak puasnya kita dengan takdir. Padahal Allah siapkan skenario terbaik, asal kita sabar.
Tak perlu risau dengan manusia. Kita doakan saja agar Allah mengampuni orang-orang yang menyakiti hati kita dengan perkatanyaannya. Toh, mereka kadang juga tak sadar dengan ucapannya telah menoreh luka di hati kita.
Jangan Menyerah
Saat lelah menerpa, saat seluruh usaha telah kita kerahkan, saat doa telah mengalir tiap saat. Sungguh disanalah Allah akan melihat tiap alunan itu.
Karena Allah tak melihat hasilnya, namun proses kita untuk mencapainya.
Jodoh, rezeki, apalagi anak adalah keindahan dunia semata. Namun harus terus kita perjuangan.
Jangan sampai rasa lelah membuat kita berpikir untuk menyudahi semuanya. Simpan saja rapat-rapat kata menyerah. Tetap berjuang dan berjuang. Bahkan harus berjuang lebih keras dan lebih keras.
Akhirnya, kesedihan dan kebahagiaan adalah pilihan dalam hidup. Kita boleh saja bersedih karena perkataan orang, namun relakah kebahagiaan kita terampas hanya karena ucapan yang mereka.
Yakin dan yakin bahwa pertolongan Allah itu dekat. Semua hanya soalan waktu.
Tetap tersenyum dan hadapi dunia dengan senyum keikhlasan dan mari teriakkan,
"Akulah orang yang bahagia!"
Wahhh sama nih, sebel juga ditanyain kapan? tapi aku slalu nanemin dalam hati harus sabar dan tutup kuping hehe
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Iya mbak.. capek sendiri emang kalo dengerin orang-orang..hehe
DeleteMba aku juga nih, tapi aku ditanyain kapan lulus mulu T-T, dan abis lulus pasti ditanya kalo ga kapan kerja / kapan nikah... dan seterusnya. Aku juga kalo ditanya gitu senyam senyum aja sambil sabaaar hehe
ReplyDeleteYa begitulah mbak.. manusia.. aku bisa niru mbak Andi nih.. daripada baper, senyum aja 😄
Deletehehe, ini memang yah orang2 slalu tanya 'kapan' mulu...
ReplyDeletesaya curiga kalau sebenernya mereka cuma asal tanya aja, sekedar basa basi untuk membuka topik :D
tp setidaknya dgn mereka bertanya begitu, jd timbul motivasi untuk terus berusaha meraih apa yang mereka tanya 'kapan' itu:)
Iya benar juga pak ya.. saya belum mikir sampai situ malah..
DeleteSaya juga sering ditanya begitu mbak apalagi tanggal 12 desember lalu baru berulang tahun ke 26.
ReplyDeleteHampir semua yang mengucapkan menanyakan kapan nikah.
Namun doa2 mereka saya aminkan saja yang terbaik.hihihi
Wah.. barakallahu fii umrik.. semoga tambah berkah umurnya.. itulah penyemangat kita untuk terus ikhtiar mbak.. 😂
DeleteSaya juga sering ditanya begitu mbak apalagi tanggal 12 desember lalu baru berulang tahun ke 26.
ReplyDeleteHampir semua yang mengucapkan menanyakan kapan nikah.
Namun doa2 mereka saya aminkan saja yang terbaik.hihihi
Hiks hiks, sering banget ditanya gini
ReplyDelete