Wahai saudaraku, masihkah hari ini Engkau menghirup nafas? Jika ya, sadarkah, bahwa kita terlalu hina untuk mendapatkan berbagai kenikmatan ini. Tak pernahkah kau tahu, saudara kita disana harus bertaruh nyawa hanya untuk menegakkan sholat jum'at. Atau saudara kita yang hari ini harus merasakan ketakutan.
Ketakutan yang sangat menyeramkan. Tak ada rasa bahagia. Tak pernah merasakan nikmatnya tidur siang. Bahkan tank-tank siap menyerbu nyawa yang lemah. Saat jiwa-jiwa liar menerjang. Dan bom-bom yang bisa saja dengan sekejap menerobos atap rumah.
Sudah terlalu sakit jiwa ini. Belum habis rasa sakit hati karena terlukanya saudara kita di Palestina. Rasa itu makin pilu ditambah dengan semakin bertambahnya jiwa-jiwa suci yang syahid di bumi Suriah. Belum ditambah Rohingya, dan berbagai kisah pilu yang terlalu sakit untuk dibahas.
Boleh saja hari engkau ini kita berbangga dengan banyaknya uang di rekening kita. Boleh saja senang karena bisa jadi mahasiswa kampus ternama. Boleh memang jika Engkau mau berbangga dengan teman-teman yang banyak dan menyenangkan kita. Boleh saja.
Tapi para malaikat Allah akan tetap berada di sekitar kita. Siap sedia jika Allah perintahkan kita untuk mencabut nyawa kita. Mudah, bahkan terlalu mudah.
Terlalu mudah!
Indonesia Kita
Apakah kau punya alasan, agar Allah masih mau mengasihani Indonesia? Saat kerusakan begitu membara. Korupsi, pembunuhaan, pemerkosaan, seks bebas, belum lagi cyber crime yang telah mengotori negeri ini. Kau punya alasan? Apa, saudaraku?
Apa yang bisa kita ajukan pada Rabb kita agar tak menurunkan azabnya? Apa? Apakah kau masih berbangga dengan yang kau punya saat ini? Kekayaanmu yang banyak? Temanmu yang banyak? Atau kampusmu yang keren?
Tidak saudaraku,
Tidak ada alasan yang bisa kau ajukan agar Allah tak membalas semua kejahatan kita!
Tak ada lagi yang bisa kita minta pada Allah. Saat kita cuma bisa diam dengan semuanya. Tidak ada lagi para ulama yang akan mendoakan untuk Indonesia. Karena ulamanya dicerca dan dihina.
Menangislah!
Untuk Engkau saudaraku,
Ketahuilah, Allah akan mencabut nyawamu sebentar lagi? Mungkin 10 tahun lagi, 1 tahun lagi, atau bahkan satu detik sesaat setelah membaca tulisan ini. Allah dan malaikatnya akan siap untuk mencabut nyawamu, dan meminta pertanggung jawaban atas semua hal pernah kau lakukan.
Jika hari ini Engkah masih tertawa, boleh saja. Tapi ketahuilah bahwa Allah dan malaikat Izrail sedang mengintai nyawamu, dan sesaat akan bertanya,
"Apa yang sudah kau lakukan, saat Al-Qur'an, satu-satunya penolong kita, dihina?"
4/11/16
Aku mendoakanmu saudaraku,
Nabila Haqi
Comments
Post a Comment