Setelah masa penantian panjang, akhirnya bayi kecil itu datang ke dunia. Wajah perempuan yang bersimbah keringat menyunggingkan senyum. Lelaki yang sedari tadi menunggu itu masuk ke dalam ruangan. Ia tatap wajah istrinya dengan penuh arti, lalu berkata, "Maafkan aku, say. Maafkan." "Sudahlah. Ini salah kita berdua. Yang terpenting sekarang adalah kita jaga anak kita." jawab sang istri. "Aku ingin putra kita esok tidak menjadi seperti ayahnya." Sang perempuan hanya tersenyum lemah. Ia pandangi lagi wajah putarnya yang baru saja merasakan aroma dunia. "Mas, bolehkah aku minta sesuatu?" tanyanya, disambut dengan anggukan sang suami. "Aku ingin menamakan anak kita Zahratunni'mah." Tanpa menunggu alasannya, sang suami mengiyakan. Malam tiba, sang suami masih menunggui istrinya di rumah sakit. Mereka hanya berdua saja, tanpa ada sanak saudara yang menjenguk. Keheningan kemudian pecah oleh kedatangan seorang pemuda dengan menenteng ta