Kepada seluruh kawan seperjuangan
Assalamu'alaikum WR.WB.
Hitam kelam kehidupan telah kita lalui bersama. Selama itu pula kita belajar dan mengenal dunia. Disini pula kita belajar dan mengenal dunia. Disini pula kita mengenal perjuangan. Hingga kita mengenal misi kholifah fil ardh dan pembangunan masyarakat thoyyibah.
Tidak dikatakan pahlawan, jika tak berjuang. Bukanlah seorang mujahid jika tak melakukan usaha perjuangan melawan kebathilan. Dan tidak pantas seseorang mengatakan ingin mewarisi surga jika belum melakukan dan merasakan pahitnya perjuangan.
Baru kemengerti makna perjuangan saat amanah datang dari sekolah yang memintaku mewakili dalam lomba debat se-Jawa Timur di GNI. Aku dan teman-teman berjuang untuk 'proyek dakwah' ini,. dari membuat konsep di malam hari, hingga meluangkan waktu sepulang sekolah untuk berdiskusi.
Telah menjadi sebuah ketetapan dari Allah,
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."Asy-Syarh : 6
Luar biasa, dengan sebuah perjuangan, kami sukses besar! Aku berhasil membuat semua orang disana tahu, bangsa ini belum sepenuhnya merdeka, masih terjajah oleh kemiskinan, degaradasi moral, desintegrasi bangsa, dan harus melakukan pembangunan masyarakat. Farda yang sebelumnya belum mampu dakwah secara lisan, dengan lomba ini mampu menyempaikan kebenaran di depan umum. Begitu juga dengan Yala.
Meski terkadang banyak yang salah presepsi dalam arti kesuksesan dan perjuangan. banyak pemikiran 'orang sukses' itu yang memilki banyak harta. Padahal hakikat sukses itu adalah yang mampu mewarisi surga. Begitu juga dengan kami, meski dimata manusia kami belum menang, tak membawa hadiah ataupun tropy, tapi mungkin di mata Allah SWT kami telah menang, karena telah berhasil melaksanakan misi dakwah yang awalnya terasa sangat berat ini.
Dalam kehidupan kita yang terus berputar, kita harus mau untuk berjuang dalam ibadah, dakwah, dan menegakkan islam. Karena jika tidak, kita tak pantas disebuat orang bertakwa yang bercita-cita surga.
Dalam roda perjuangan yang terus berputar, kita harus mengikuti putaran roda itu. Cara yang pertama adalah mencintai Allah sepenuhnya tanpa ada tandingan lain, misalnya lebih mencintai kekasih kita, ingin dipuji, tau ingin dapat hadiah, misalnya dalam lomba debat itu kami mengaharap hadiah, bukan karena Allah, ah...namanya bukan perjuangan.
"Dan diantara manusia ada orang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah..."QS. Al-Baqarah : 165.
Setiap perjalanan kehidupan memang berat, apalagi perjalanan yang diiringi oleh perjuangan untuk menggapai cita-cita surga. Penuh cobaan yang sungguh berat dan pelik, serasa kita tak mampu mengahadapinya. Tapi ingatlah firmanNya,
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang ( dengan berbagai cobaan ), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." QS. Al-Baqoroh :214.
Saat kita telah merasakan pahitnya perjuangan, kita harus senantiasa ikhlas menerima itu karena Allah, tetap berjuangan tanpa putus asa.
"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman."QS. Ali-'imron :139.
Marilah kawan, kita berjuang bersama-sama melewati kehidupan dunia sebagai jembatan menuju surga. Untuk menegakkan islam dan berusaha menyebarkannya.
Di SKI inilah, kita berjuang menghidupkan islam di SMA 20 tercinta ini, yang masih banyak teman-teman muslim yang belum mengenal islam.
Tidak hanya di SKI, di keluarga kita, kampung rumah kita, mungkin nanti di perguruan tinngi kita, dan dimanapun juga harus berjuang untuk Allah, untuk islam, agama yang paling benar ini.
Keep fight!!!
Assalamu'alaikum WR.WB.
Tertanda,
Nabila
Apa pendapat mbak tentang yayasan Al-Kahfi?
ReplyDelete