Skip to main content

Nikmat Hujan

Saat kelas begitu sibuk dengan obrolan-obrolan, yang teman-teman anggap dapat menghilangkan jenuh karena hujan. Mereka semua memang terlalu naif, tak pernah bersyukur. Saat inilah, aku terlena akan kenikmatan hujan. Bersenyawa dengan suasana dingin, yang akhirnya menghaturkanku untuk mengungkap segala kemewahan hujan...

Hujan terus menyentuh
Tapi tangan tak henti menggores
Tentang asa,
Cinta, dan cita yang diutamakan

Pikiran ini terus bergelayut
Tentang misi besar sebagai manusia 
Menyentil seluruh kekuatan
Memperbaiki semua elemen

Lengkap sudah motivasi ini
Bangun dan bentangkan sayap
Mengemban cita besar, 
SURGA!

Teman-teman terus saja bergelayut dengan kesenangannya, tanpa menyisakan aktivitas yang sedikit membuat alam merasa sangat terbutuhkan. Bahkan ada seorang teman yang nyletuk,
"Hujan lagi-hujan lagi...Bosan aku...owalah...dasar hujan!!!"

Tanpa pikir panjang, aku terus memaknai hujan (baca:rahmat) dari Allah ini. Tetes, demi tetes, ternyata air mataku ikut menetes pula.



Allah Azza wa Jalla
Menurunkan rahmatNya
Dengan rintik hujan yang mengguyur bumi

Dunia jadi berseri
Para petani jadi tersenyum
Dan, binatangpun tak kalah girang

Duhai Allah
Sang Pemilik Kekuasaan
Percikkan selalu kasihMu, meski lewat hujan

Karena
Hanya dengan ini bumi akan tersenyum kembali
Menghapus luka karena ulah manusia

Kusebut namaMu dengan tulus
Saat titik-titik itu berkunjung
Alampun merekah seraya menebar senyuman indah...

Comments